Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi Cloud Disebut Bisa Kurangi Emisi Karbon hingga 78 Persen

Kompas.com - 09/08/2021, 16:02 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Alhasil, secara total, teknologi cloud yang menggunakan 100 persen sumber energi terbarukan berpotensi mengurangi jejak karbon hingga 93 persen.

Sayangnya, menurut Direktur Riset 451 Research, Kelly Morgan, wilayah Asia-Pasifik sendiri memiliki hambatan yang signifikan untuk bisa memaksimalkan potensi pengurangan emisi karbon hingga 93 persen dari penggunaan teknologi cloud ini.

Sebabnya, belum ada banyak pilihan energi terbarukan yang dapat diakses dan terjangkau oleh perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik.

Baca juga: Amazon Ambil Alih Tim Satelit Internet Milik Facebook

Perusahaan-perusahaan juga belum menganggap pengembangan infrastruktur digital sebagai inti bisnis dari sebuah perusahaan, sehingga bagi mereka biaya energi dan jejak karbon di data center bukan menjadi prioritas mereka.

"Jadi ini membuat sejumlah besar potensi pengurangan karbon secara maksimal sulit tercapai," kata Morgan, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari IT Brief New Zealand, Senin (9/8/2021).

AWS sendiri dikatakan Ken Haig, saat ini tengah berupaya keras dalam pengadaan energi yang 100 persen terbarukan untuk mendukung seluruh kebutuhan energi di tahun 2030.

Salah satu upayanya adalah dengan menjalin kolaborasi dengan Vector, perusahaan energi terbesar di Selandia Baru, dalam membangun New Energy Platform (NEP).

NEP yang dibangun AWS merupakan solusi analitik berbasis Internet of Things bagi industri energi dan didayai oleh teknologi AWS untuk membantu menghadirkan opsi-opsi energi yang dapat diandalkan, terjangkau dan bersih.

Dampak negatif

Jejak karbon mencakup emisi yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil di pabrik, pemanas, transportasi, serta emisi yang diperlukan untuk menghasilkan listrik yang terkait dengan barang dan jasa yang dikonsumsi.

Menurut keterangan di laman Zero Waste Indonesia, jejak karbon dapat memberikan dampak negatif bagi lingkungan, seperti kekeringan, berkurangnya sumber air bersih, cuaca ekstrem, bencana alam, dan lain-lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com