Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi Cloud Disebut Bisa Kurangi Emisi Karbon hingga 78 Persen

Kompas.com - 09/08/2021, 16:02 WIB

Bisa kurangi emisi karbon hingga 90 persen, asalkan...

Sebenarnya, menurut AWS, potensi pemangkasan emisi karbon dari pemanfaatan teknologi cloud ini bisa ditingkatkan hingga lebih dari 90 persen.

Asalkan, penyediaan layanan cloud seperti AWS bisa menggunakan energi terbarukan (renewable energy) lebih banyak lagi, sebagai sumber energi layanan cloud miliknya.

Baca juga: Indonesia Disebut Pasar Potensial Layanan Cloud, Ini Tantangan yang Dihadapi

Menurut Bloomberg New Energy Finance (BNEF), hingga akhir 2020, baru terdapat 75 PPA korporasi (dengan total 4,5GW) yang telah dieksekusi di kawasan Asia Pasifik hingga hari ini.

Angka ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan kawasan Eropa yang sudah mengeksekusi sekitar 233 (14GW). Di Amerika Serikat sendiri angka ini tercatat sebesar 959 (43GW).

AWS menghitung, bila operator cloud perusahaannya bisa menggunakan 100 persen energi terbarukan, maka potensi pengurangan carbon footprint perusahaan yang ada di wilayah Asia-Pasifik akan bertambah hingga 15 persen.

Alhasil, secara total, teknologi cloud yang menggunakan 100 persen sumber energi terbarukan berpotensi mengurangi jejak karbon hingga 93 persen.

Sayangnya, menurut Direktur Riset 451 Research, Kelly Morgan, wilayah Asia-Pasifik sendiri memiliki hambatan yang signifikan untuk bisa memaksimalkan potensi pengurangan emisi karbon hingga 93 persen dari penggunaan teknologi cloud ini.

Sebabnya, belum ada banyak pilihan energi terbarukan yang dapat diakses dan terjangkau oleh perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik.

Baca juga: Amazon Ambil Alih Tim Satelit Internet Milik Facebook

Perusahaan-perusahaan juga belum menganggap pengembangan infrastruktur digital sebagai inti bisnis dari sebuah perusahaan, sehingga bagi mereka biaya energi dan jejak karbon di data center bukan menjadi prioritas mereka.

"Jadi ini membuat sejumlah besar potensi pengurangan karbon secara maksimal sulit tercapai," kata Morgan, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari IT Brief New Zealand, Senin (9/8/2021).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com