Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset: Situs Streaming Ilegal Raup Rp 18 Triliun Per Tahun

Kompas.com - 13/08/2021, 19:19 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

"Bila perusahaan gagal untuk memilih alat yang menilai risiko pembajakan secara real-time, berarti pengiklan mendanai penjahat - dan ini adalah masalah miliaran dollar," lanjut Szyszko.

Pihak Amazon, Facebook, dan Google sendiri belum berkomentar terkait masalah munculnya iklan perusahaan di situs web dan aplikasi hiburan ilegal ini.

Iklan penipuan hingga konten dewasa

Laporan tersebut juga menekankan bahwa meski angkanya kecil, kemunculan iklan dari perusahaan terkemuka seperti Amazon, Facebook, dan Google itu tetap saja bisa menjadikan situs web ilegal tampak lebih sah.

Cotoh iklan berbahaya di situs streaming ilegal. Iklan ini berkedok sebagai add-on anti-malware. Padahal, berisi virus.Digital Citizens Alliance dan White Bullet Cotoh iklan berbahaya di situs streaming ilegal. Iklan ini berkedok sebagai add-on anti-malware. Padahal, berisi virus.
Pengguna yang berkunjung ke situs ilegal itu cenderung mengklik iklan "berbahaya" lain yang muncul di situs web tersebut.

"Menurut perhitungan kasar, satu dari tiga situs web dan aplikasi ilegal ini memiliki iklan berbahaya yang membuat konsumen terekspos pada penipuan dan malware," tulis laporan.

Baca juga: Perampokan Streamer Twitch Tersiar saat Live Streaming

Hasil penelitian merinci, iklan digital di situs web memuat penipuan dan malware (8 persen), konten dewasa (17 persen), serta konten bersponsor yang seringkali clickbait (43 persen).

Sementara di aplikasi ilegal, juga ditemukan iklan berisi penipuan dan malware (11 persen), konten dewasa (1 persen), dan konten clickbait (1 persen).

Laporan bertajuk "Breaking Bad: How advertiser-supported piracy helps fuel a booming multi-billion dollar illegal market" dari Digital Citizens Alliance dan White Bullet bisa dibaca selengkapnya melalui tautan berikut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com