KOMPAS.com - OnlyFans adalah layanan berlangganan konten eksklusif dari kreator. Sebagian kreator di dalamnya memanfaatkan platform tersebut untuk menjual konten pornografi.
Belakangan, OnlyFans mengubah kebijakannya dan memutuskan untuk melarang konten bermuatan hal-hal seksual yang eksplisit. Larangan ini akan berlaku efektif mulai 1 Oktober 2021.
Menurut OnlyFans, perubahan kebijakan diperlukan karena ada desakan dari para mitra perbankan dan provider pembayaran terkait hal tersebut.
Baca juga: Shutterstock dan OnlyFans Wajib Bayar Pajak di Indonesia
Apalagi, OnlyFans berencana menarik pendanaan dari investor luar dengan target valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14,4 miliar (kurs Rp 14.490).
"Untuk memastikan keberlangsungan jangka panjang platform kami, dan terus menjadi tuan rumah bagi komunitas kreator dan fans inklusif, kami harus mengembangkan pedoman konten kami," jelas OnlyFans, dirangkum KompasTekno dari Bloomberg, Jumat (20/8/2021).
Tidak dirinci lebih lanjut konten seperti apa yang nanti akan dilarang. OnlyFans berjanji akan merinci panduan soal kebijakan barunya di kemudian waktu.
Popularitas OnlyFans menanjak di masa pandemi. Banyak para pekerja seks, musisi, dan influencer online memanfaatkan OnlyFan untuk mendapat pemasukan dari penggemar.
Mereka menawarkan foto atau video eksklusif di OnlyFans di mana penggemar harus berlangganan untuk mengakses konten tersebut.
OnlyFans sendiri berusaha memosisikan diri sebagai platform untuk kreator macam musisi, instruktur fitness, dan chef, alih-alih pekerja seks.
Baca juga: OnlyFans Juga Ingin Dipakai oleh Gamer, Musisi, dan YouTuber
"Kami selalu ingin mengajak seluruh kreator dari aneka genre, seperti gaming, fitness, fesyen, hingga kecantikan untuk bergabung. Sebab, komunitas kreator ini memang sangat beragam," ujar pendiri OnlyFans, Tim Stokely.
Meskipun beberapa kreator terpopulernya berjualan konten pornografi, sejumlah selebriti mainstream juga telah membuka akun di OnlyFans, seperti Bella Thorne, Cardi B dan Tyga.
Saat ini, OnlyFans disebut memiliki 130 juta pengguna. Tahun 2020, OnlyFans mencatat penjualan senilai 2 miliar dollar AS (sekitar Rp 28,9 triliun) dan diproyeksi berlipat ganda tahun ini. Dari keseluruhan penjualan, OnlyFans mengutip bagian sebesar 20 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.