Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu NFT Gaming, Main Game yang Dibayar Uang Kripto

Kompas.com - 27/08/2021, 19:23 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Contoh NFT dalam game

Salah satu game populer yang menerapkan mekanisme NFT adalah game peliharaan mirip Pokemon besutan Sky Mavis, Axie Infinity.

Di sana, pemain bisa mengumpulkan aset berharga yang bernama Small Love Potion (SLP), yang bisa didapatkan dengan mengalahkan pemain lainnya dengan cara bertarung.

Baca juga: Studio Indonesia Bikin Project Buramato, Game Aksi Mirip Genshin Impact

Mekanisme bertarung sendiri akan mengandalkan binatang peliharaan yang dibeli oleh masing-masing pemain yang dijuluki "Axies".

Kemudian, SLP yang terkumpul akan bisa ditukarkan dengan aset mata uang kripto terlebih dahulu, baru nanti dikonversikan ke mata uang asli.

Di Filipina, popularitas game NFT Axie Infinity melonjak di tengah pandemi. Pengembang game tersebut, Sky Mavis, melaporkan bahwa 29.000 dari 70.000 unduhan game pada bulan April tahun ini berasal dari Filipina.

Peningkatan itu dipicu oleh tingkat pengangguran di Filipina yang fluktuatif selama pandemi. Game NFT Axie Infinity inilah yang dijadikan alternatif untuk memperoleh penghasilan. 

Kemudian, ada Guild of Guardians, game alih peran (RPG) yang memungkinkan pemain mengumpulkan aset NFT dengan membasmi monster hingga beragam barang unik yang bisa dipakai di dalam game.

Nantinya, aset NFT yang dikumpulkan bisa ditukar di pasar terbuka di dalam game tersebut, atau ditukarkan dengan mata uang kripto yang bisa dikonversikan ke mata uang asli.

Semakin populer

Aset kripto NFTcryptoadventure.org Aset kripto NFT
Sekadar informasi, NFT sebenarnya digunakan pertama kali pada sebuah game blockchain bernama CryptoKitties pada Oktober 2017 lalu.

Dalam game tersebut, pengguna bisa mengadopsi atau memelihara seekor kucing virtual yang bisa diperjualbelikan.

Layaknya memiliki binatang peliharaan di dunia fisik, seekor kucing digital bakal memiliki identitas (token) unik untuk menunjukkan bahwa kucing tersebut dimiliki sepenuhnya oleh seorang pengguna.

Pada saat CryptoKitties meluncur, konsep NFT di dalam game sendiri dinilai terlalu dini lantaran belum banyak game yang mengadopsinya. Namun pada 2021 ini, aset NFT sedang naik daun.

Terlebih, pandemi Covid-19 yang telah berlangsung sejak 2019 lalu juga memaksa orang untuk mencari alternatif hiburan selama mereka di rumah, termasuk bermain game.

Baca juga: PBESI Rilis Aturan E-sports di Indonesia, Penerbit Game Wajib Daftar

Artinya, akan banyak orang yang bermain game dan model bisnis NFT di dalam game bisa saja menjadi ladang penghasilan terbaru.

Namun, hal ini kembali pada para developer game dan bagaimana cara mereka mengintegrasikan NFT ke dalam game racikannya masing-masing, serta mempopulerkannya agar bisa dikenal orang banyak.

Secara bersamaan, sebuah game juga biasanya harus memiliki tampilan dan mekanisme bermain yang membuat penggunanya betah bermain berlama-lama.

Sebab, esensi NFT di dalam game adalah play to earn dan bermain secara intensif untuk mendulang keuntungan sebanyak-banyaknya, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Nasdaq, Jumat (27/8/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com