Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aturan Baru untuk Pengguna yang Menolak Kebijakan Privasi WhatsApp

Kompas.com - 29/08/2021, 16:10 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Awal tahun 2021, WhatsApp mengumumkan akan menggulirkan kebijakan baru tentang berbagi data dengan Facebook. Akan tetapi, kebijakan yang berlaku mulai 15 Mei itu menuai kontroversi.

Selain khawatir soal privasi, pengguna juga protes lantaran WhatsApp terkesan "memaksa" pengguna untuk menyetujui kebijakan privasi baru itu.

Setelah banyak diprotes, WhastApp mulai melunak dengan memberikan opsi "tutup" bagi yang enggan menyetujui aturan baru.

Artinya, jika pengguna masih ragu atau menolak aturan tersebut, cukup mengeklik tombol silang (close) di ujung kanan pop-up notifikasi. Akan tetapi, pop-up yang ditutup itu akan muncul lagi sampai pengguna mau menyetujui kebijakan privasi baru.

WhatsApp tidak memberi tahu sampai kapan pop-up itu akan "menghantui" pengguna yang tidak menyetuji aturan barunya.

Baca juga: 11 Fitur WhatsApp yang Tak Bisa Dipakai Jika Tidak Setuju Aturan Baru

Kini, beredar kabar WhatsApp akan menggulirkan skema baru bagi pengguna yang belum atau menolak menyetujui kebijakan privasi baru itu. Skema itu agak berbeda dengan yang ada saat ini.

Menurut informasi yang diungkap oleh situs WABetaInfo, pengguna akan diperbolehkan untuk tidak menyetujui kebijakan privasi baru.

Hanya saja, jika mereka memilih untuk tidak menyetujui aturan itu, pengguna tidak akan bisa mengirim pesan ke akun WhatsApp Business yang menggunakan layanan Business Solution Provider (BSP) WhatsApp.

Layanan ini biasanya digunakan perusahaan yang menggunakan API WhatsApp. BSP WhatsApp merupakan penyedia solusi pihak ketiga yang menawarkan alat khusus untuk membantu pebisnis membaca, menyimpan, dan mengelola pesan yang diterima dari pelanggannya.

Bagi pengguna yang terlanjur menolak kebijakan privasi baru dan ingin mengirim pesan ke akun WhatsApp Business, harus lebih dulu menyetujui aturan privasi yang muncul dalam pemberitahuan pop-up, seperti gambar di bawah ini.

Tangkapan layar pop-up notifikasi ketika pengguna ingin mengirim pesan ke akun WhatsApp Business API jika tidak menyetujui kebijakan privasi baru WhatsApp.WABetaInfo Tangkapan layar pop-up notifikasi ketika pengguna ingin mengirim pesan ke akun WhatsApp Business API jika tidak menyetujui kebijakan privasi baru WhatsApp.

Belum diketahui kapan WhatsApp akan menggulirkan informasi skema kebijakan privasi baru ini secara resmi.

Menurut WABetaInfo, skema itu akan segera digulirkan dalam waktu dekat, bersamaan dengan pembaruan bagi pengguna versi Beta untuk Android dan iOS yang mendukung perubahan ini.

Jika informasi itu benar-benar digulirkan, itu berarti WhatsApp hanya akan melakukan perubahan sesuai yang dibutuhkan, yakni pada penggunaan WhastApp Business API.

Baca juga: WhatsApp Mendadak Muncul di Status Pengguna, Apa Isinya?

Sebagai informasi, WhatsApp Business API biasanya digunakan perusahaan-perusahaan besar yang punya pelanggan dalam jumlah besar, seperti perusahaan operator seluler, maskapai penerbangan, atau e-commerce. Ini berbeda dengan akun WhatsApp Business yang lebih menyasar usaha kecil.

Setelah banyak diprotes, WhatsApp menjelaskan bahwa pengumuman kebijakan privasi yang baru sebenarnya untuk memfasilitasi perusahaan yang menggunakan API WhatsApp atau yang terhubung dengan layanan analitik, seperti Facebook.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com