Karena itu, Ahmed dan kakaknya, Yousef, mulai didorong untuk belajar coding alias pemograman sejak usianya masih lima dan enam tahun, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari BBC, Senin (30/8/2021).
Baca juga: Kapan Sebaiknya Anak Mulai Belajar Coding?
Menurut Imran, anak-anaknya biasanya latihan coding selama 20 atau 30 menit dalam sehari, termasuk pada hari libur.
Dia mulai belajar HTML dan CSS, dan terus mengembangkan keterampilan coding miliknya. Kemudian mempelajari JavaScript dan program lainnya. Namun, akhir-akhir ini NFT menarik perhatian Ahmed.
“Saya pertama kali belajar tentang NFT awal tahun ini. Saya terpesona dengan NFT karena Anda dapat dengan mudah mentransfer kepemilikan NFT melalui blockchain,” kata Ahmed, sebagaimana dihimpun CNBC.
Baca juga: Yuma, Programmer Usia 10 Tahun Asal Indonesia yang Dipuji Bos Apple
Dari situlah akhirnya Ahmed yang tertarik dengan teknologi ini mulai menciptakan koleksi karya seni dalam bentuk NFT miliknya sendiri, menggunakan pemrograman Python.
1/ The most common question I get asked is how do you create so many images ?????
— Benyamin | benoni.eth (@ObiWanBenoni) July 26, 2021
I have created a very simple python project to demonstrate this. This script was originally sent to me by @thedigitalvee. https://t.co/ATBSqfJGMS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.