Anas menjelaskan, seluruh sistem informasi yang terkait dengan pengendalian Covid-19 akan dipindahkan ke Pusat Data Nasional.
Sebelumnya diberitakan, tim peneliti keamanan siber VPNMentor mengungkap dugaan kebocoran data pengguna aplikasi e-HAC yang ditemukan pada 15 Juli 2021.
Mereka mengklaim, aplikasi e-HAC tidak memiliki protokol keamanan aplikasi yang memadai sehingga rentan ditembus pihak tidak bertanggung jawab.
Baca juga: Ini Rincian Data Pengguna e-HAC Kemenkes yang Diduga Bocor
Para pengembang juga disebut menggunakan database Elasticsearch yang kurang aman untuk menyimpan data.
Kasus ini tidak hanya mengungkap data pengguna e-HAC, tapi juga seluruh infrastruktur terkait e-HAC, rumah sakit, dan juga pejabat yang menggunakan aplikasi tersebut.
Beberapa jenis data yang diduga bocor adalah tes Covid-19 yang dilakukan penumpang, data penumpang, data rumah sakit, hingga data staff e-HAC.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.