Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merunut Kebocoran Data E-HAC Kemenkes, dari Kronologi hingga Hapus Aplikasi

Kompas.com - 01/09/2021, 10:02 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Ia menegaskan, dugaan kebocoran data tidak terjadi di layanan e-HAC yang kini sudah terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi.

"Kebocoran data terjadi di aplikasi e-HAC yang lama, yang sudah tidak digunakan lagi sejak Juli 2021, atau tepatnya 2 Juli 2021," kata Anas dalam konferensi pers daring yang disiarkan di YouTube Kemenkes RI, Selasa (31/8/2021) siang.

Baca juga: Kartu Syarat Perjalanan Udara E-HAC Kini Bisa Diakses lewat Aplikasi PeduliLindungi

Aplikasi e-HAC mulanya memang berdiri secara terpisah. Sejak Juli lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengumumkan intergasi e-HAC Kemenkes di aplikasi PeduliLindungi, untuk memudahkan petugas bandara mengecek penumpang sebelum melakukan check-in.

Anas mengklaim, server yang digunakan aplikasi e-HAC lama berbeda dengan server yang dipakai setelah terintegrasi dengan PeduliLIndungi. Menurutnya, e-HAC versi lama yang diduga terdampak kebocoran data, servernya belum berada di Pusat Data Nasional.

Sementara e-HAC Kemenkes yang sudah terintegrasi dengan PeduliLindungi, servernya sudah berada di Pusat Data Nasional.

"Sehingga dugaan kebocoran data di aplikasi e-HAC yang lama kemungkinan diakibatkan adanya dugaan kebocoran di pihak mitra," kata Anas.

Hapus aplikasi e-HAC lama

Anas juga meminta masyarakat untuk menghapus aplikasi e-HAC versi lama yang diunduh melalui toko aplikasi Google Play Store dan App Store. Masyarakat diminta hanya mengakses e-HAC yang ada di aplikasi PeduliLindungi.

Setali tiga uang dengan Anas, Kemenkominfo juga mengonfirmasi bahwa apliaksi e-HAC yang telah terintegrasi dengan PeduliLindungi tidak terdampak dugaan kebocoran data.

Baca juga: Ini Dugaan Sumber Kebocoran Data 2 Juta Nasabah BRI Life

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate mengklaim e-HAC yang sudah terintegrasi dengan PeduliLindungi masih aman.

"E-HAC di PeduliLindungi saat ini masih aman," kata Johnny.

Dampak Kebocoran

Menurut VPNMentor, kebocoran data aplikasi e-HAC Kemenkes akan berdampak luas bagi penggunaan apliaksi tersebut dan upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.

Dari sisi pengguna, data yang dikumpulkan oleh pihak yang tidak berhak membuat pengguna rentan terhadap serangan peretasan dan penipuan.

Database e-HAC juga berpotensi membuka pintu bagi peretas untuk mengakses aplikasi secara langsung, sehingga peretas bisa mengubah data penumpang, termasuk hasil tes Covid-19.

"Mengingat skala data yang terungkap dan jumlah orang yang dites, aksi semacam itu bisa merugikan respons Indonesia terhadap pandemi," tulis VPNMentor dalam blog resminya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com