Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah El Salvador Bagi-bagi Bitcoin Gratis untuk Warganya

Kompas.com - 09/09/2021, 13:10 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - El Salvador, sebuah negara di wilayah Amerika Tengah, baru-baru ini resmi mengadopsi Bitcoin menjadi alat tukar yang sah.

Dengan diresmikannya Bitcoin sebagai alat pembayaran, masyarakat El Salvador bisa menggunakan mata uang kripto itu layaknya dollar Amerika Serikat yang selama ini menjadi alat tukar di sana.

Untuk mendorong adopsi Bitcoin di dalam negeri, pemerintah El Salvador membagikan Bitcoin secara cuma-cuma untuk masyarakat. Bitcoin yang dibagikan senilai 30 dollar AS (sekitar Rp 426.000) untuk setiap warganya.

Syaratnya, warga di sana hanya perlu mengunduh aplikasi Chivo, dompet digital Bitcoin milik Pemerintah El Salvador. Setelah mengunduh Chivo di iOS maupun Android, masyarakat di sana diwajibkan mendaftarkan diri menggunakan KTP.

Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden El Salvador, Nayib Bukele dalam sebuah video presentasi yang diunggah di kanal YouTube MBN Digital.

"Anda akan menerima 30 dollar AS dalam Bitcoin saat Anda mengunduh dan mendaftar," kata Bukele.

Selama ini, mata uang resmi El Salvador adalah dollar AS. Dengan adopsi Bitcoin ini, menjadikan El Salvador sebagai negara pertama di dunia yang mengadopsi mata uang kripto sebagai alat tukar resmi.

Baca juga: El Salvador Jadi Negara Pertama yang Resmi Menerima Pembayaran Bitcoin

Awalnya, menurut kabar yang beredar, gaji dan dana pensiun warga El Salvador juga kemungkinan akan dibagikan dalam Bitcoin di masa mendatang. Namun, hal ini langsung dibantah oleh Bukele.

"Baik upah dan dana pensiun akan terus dibayarkan dalam dollar. Rekening bank dollar juga tidak akan dikonversi ke Bitcoin," kata Bukele, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Gizmodo, Kamis (9/9/2021).

Dikritik warga

Meski baru saja diresmikan, kebijakan adopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran sah ini sudah menuai kritik dari sebagian besar masyarakat.

Menurut survei yang dilakukan Central American Uinversity, hampir 70 persen masyarakat El Salvador tidak setuju dengan keputusan tersebut.

Sebagian besar orang di sana juga mengaku tidak yakin bagaimana menggunakan mata uang digital tersebut. Terlebih, sebuah riset melaporkan bahwa sekitar 70 persen orang dewasa di sana tidak memiliki rekening bank.

Namun di sisi lain, tujuan Bukele mengesahkan Bitcoin sebagai alat tukar, adalah meningkatkan inklusi keuangan El Salvador, serta memicu masyarakatnya untuk menggunakan rekening bank melalui mata uang kripto tersebut.

Baca juga: Seperti Inilah Borosnya Listrik Penambangan Bitcoin

Selain itu, pembayaran dengan Bitcoin juga akan dibuat lebih menarik karena tidak akan dikenai pajak.

Sebelum menjadi alat pembayaran resmi, El Salvador sendiri sempat membeli Bitcoin senilai 20,9 juta dolar AS (sekitar Rp 297 miliar) atau kurang lebih 440 Bitcoin.

Menurut Bukele, negara tersebut kini telah memiliki 550 Bitcoin (sekitar Rp 368 miliar) dan bukan tidak mungkin angka tersebut terus bertambah seiring berjalannya waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Gizmodo
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com