Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaringan Kementerian Diduga Diretas, Pengamat: Perlu Dicek Kebenarannya

Kompas.com - 13/09/2021, 12:07 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Termasuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di bidang pengamanan siber ini.

Baca juga: Hacker Pencuri Uang Kripto Terbesar dalam Sejarah Ditawari Jabatan dan Hadiah Uang

Terinfeksi malware PlugX

Terkait serangan dari Mustang Group sendiri, Insikt Group mengatakan mereka pertama kali menemukan aktivitas pembobolan jaringan milik 10 kementerian dan lembaga negara Indonesia ini pada April lalu.

Pada saat itu, mereka mendeteksi bahwa server pengendali perintah (C&C) milik grup Mustang Panda, yang menjalankan malware berjenis PlugX, berkomunikasi dengan beberapa host yang kemungkinan telah terinfeksi di dalam jaringan internal milik pemerintah Indonesia.

Malware PlugX merupakan aplikasi backdoor yang bisa mengambil alih sepenuhnya komputer yang disusupinya.

Saat komputer atau server terinfeksi PlugX, pengirim malware dapat mengendalikan dan megirim sejumlah perintah dari jarak jauh.

Aktivitas tersebut kemudian ditelusuri dan ternyata diklaim telah berlangsung sejak Maret 2021.

Belum jelas apa yang diincar Mustang Panda dan bagaimana metode pembobolan yang dilakukan peretas tersebut untuk menerobos sejumlah jaringan internal pemerintah Indonesia tadi.

Baca juga: Pencurian Kripto Terbesar, Hacker Gasak Rp 8 Triliun Kembalikan Rp 3 Triliun

Tidak disebutkan pula kementerian dan lembaga negara Indonesia apa menjadi target Mustang Panda ini, di samping BIN.

Sebagaimana dihimpun dari TheRecord, Insikt Group sendiri mengklaim telah melaporkan temuan mereka yang disebutkan di atas tadi kepada otoritas terkait di Indonesia sebanyak dua kali, yaitu pada Juni dan Juli 2021 lalu.

Namun, otoritas di Indonesia, dikatakan Insikt Group, tidak memberikan umpan balik atas laporan peretasan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com