KOMPAS.com - Rumor yang beredar benar adanya. Jajaran iPhone 13 yang diluncurkan Apple, masih dibekali dengan "poni" alias notch ikonik yang sudah hadir sejak era iPhone X.
Namun, untuk pertama kalinya sejak 2017, perusahaan asal Cupertino AS tersebut melakukan sebuah "peningkatan" terhadap notch, yaitu membuatnya 20 persen lebih kecil dibanding generasi sebelumnya.
Pertanyaan mungkin akan tersirat di benak pengguna, mengapa notch tak bisa dipisahkan dari iPhone? Atau mengapa tidak beralih saja ke modul yang lebih kecil macam punch hole seperti ponsel Android kekinian?
Alasannya, karena Apple memang tidak bisa beralih dari notch sejak awal. Sebab, notch tidak hanya memuat kamera selfie, melainkan juga sejumlah sensor lain yang berguna untuk pemindai wajah Face ID.
Beragam komponen tersebut mencakup:
Baca juga: Perbandingan Poni iPhone 13 dengan iPhone 12, Benarkah Lebih Kecil?
Fitur keamanan Face ID sendiri, membutuhkan beragam sensor untuk melakukan pemetaan wajah secara mendalam, sehingga mendapatkan gambaran rinci wajah pengguna.
Dengan demikian, fitur keamanan tersebut bisa berfungsi dengan optimal.
Komponen flood illuminator, dot projector, dan kamera inframerah, misalnya, bekerja satu sama lain untuk memindai titik-titik pada kontur wajah dan memetakannya menjadi bentuk wajah dengan bantuan neural engine.
Nantinya, hasil pemetaan wajah tersebut disandingkan dengan wajah pengguna yang diambil menggunakan kamera selfie. Apabila sesuai, maka layar iPhone yang terkunci akan terbuka.
Karena beragam sensor tadi, maka Apple harus mencari cara lain agar seluruh sensor tersebut bisa dimuat dalam satu modul besar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.