Sementara Tri memiliki alokasi yang lebih kecil yakni 30 MHz di frekuensi 2,1 GHz, dan 20 MHZ di frekuensi 1,8 GHz.
Terkait merger Indosat dan Tri, Johnny juga mengatakan penggabungan dua operator seluler ini dapat mendorong efisiensi industri telekomunikasi dan mempercepat transformasi digital di Indonesia.
"Kami tentu menyambut baik konsolidasi industri telekomunikasi secara khusus telekomunikasi selular," kata Johnny.
Johnny menegaskan, saat ini ia masih menunggu pemberitahuan resmi dari proses merger tersebut. Ia juga mengatakan, ke depannya, Kominfo akan mendorong agar industri telekomunikasi selular semakin efisien dan produktif.
Baca juga: Menanti Efisiensi Industri Telko Lewat Registrasi Kartu SIM Prabayar
Sebagai informasi, entitas gabungan kedua perusahaan tersebut akan bernama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (“Indosat Ooredoo Hutchison”) dan diklaim menjadi perusahan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia dengan perkiraan pendapatan tahunan 3 miliar dollar AS (Rp 42,8 triliun).
Merger Indosat dan Tri diharapkan akan menyatukan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan sebuah perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih besar dan lebih kuat secara komersial.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.