Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Frekuensi Indosat dan Tri Setelah Merger?

Kompas.com - 17/09/2021, 13:55 WIB
Yudha Pratomo,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) dan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I/ Tri) sepakat untuk melakukan merger. Kabar ini diumumkan pada Kamis (16/9/2021) malam.

Penggabungan kedua operator seluler ini merupakan yang pertama kali terjadi setelah XL mencaplok Axis pada 2014 lalu.

Ketika XL mencaplok Axis, kedua operator tersebut harus rela mengembalikan alokasi spektrum sebesar 10 MHz kepada pemerintah setelah akuisisi rampung.

Lantas, bagaimana dengan merger Indosat dan Tri?

Baca juga: Menkominfo Sambut Baik Merger Indosat dan Tri

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate mengatakan, Kominfo akan melakukan evaluasi soal alokasi spektrum setelah proses merger selesai.

Menurut Johnny, penggunaan seluruh spektrum dimungkinkan oleh peraturan yang berlaku sesuai dengan hasil evaluasi yang akan dilakukan oleh tim dari Kominfo.

"Indosat dan Tri resmi merger setelah mendapat persetujuan pemerintah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tentunya semua aspek akan di evaluasi oleh pemerintah termasuk alokasi spektrum," kata Johnny kepada KompasTekno, Jumat (17/9/2021).

Johnny menegaskan, mengenai alokasi spektrum ini nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan dan rencana bisnis ke depannya.

Ia juga mengatakan Undang Undang Cipta Kerja sektor Postelsiar mendorong agar terjadinya efisiensi pemanfaatan sumber daya spekturm, sharing infrastruktur dan tata kelola tarif (batas atas dan batas bawah)

Sebagai informasi, Indosat memiliki alokasi spektrum sebesar lebih dari 90 MHz dengan rincian 30 MHz di frekuensi 2,1 Ghz, 40 MHz di frekuensi 1,8 Ghz, 20 MHz di frekuensi 900 MHZ serta 2,5 MHz di frekuensi 850 MHz.

Baca juga: Ini Calon Direksi dan Komisaris Perusahaan Gabungan Indosat dan Tri

Sementara Tri memiliki alokasi yang lebih kecil yakni 30 MHz di frekuensi 2,1 GHz, dan 20 MHZ di frekuensi 1,8 GHz.

Efisiensi industri telekomunikasi

Terkait merger Indosat dan Tri, Johnny juga mengatakan penggabungan dua operator seluler ini dapat mendorong efisiensi industri telekomunikasi dan mempercepat transformasi digital di Indonesia.

"Kami tentu menyambut baik konsolidasi industri telekomunikasi secara khusus telekomunikasi selular," kata Johnny.

Johnny menegaskan, saat ini ia masih menunggu pemberitahuan resmi dari proses merger tersebut. Ia juga mengatakan, ke depannya, Kominfo akan mendorong agar industri telekomunikasi selular semakin efisien dan produktif.

Baca juga: Menanti Efisiensi Industri Telko Lewat Registrasi Kartu SIM Prabayar

Sebagai informasi, entitas gabungan kedua perusahaan tersebut akan bernama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (“Indosat Ooredoo Hutchison”) dan diklaim menjadi perusahan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia dengan perkiraan pendapatan tahunan 3 miliar dollar AS (Rp 42,8 triliun).

Merger Indosat dan Tri diharapkan akan menyatukan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan sebuah perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih besar dan lebih kuat secara komersial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com