Huawei telah menegaskan sudah tidak terlibat aktivitas bisnis apapun, baik dalam operasional maupun manajemen dengan Honor.
Namun, ada kabar beredar bahwa Biden disebut akan tetap memblokir Honor setelah anggota parlemen melayangkan surat berisi kekhawatiran akan perusahaan asal China itu.
Surat itu disampaikan kepada Sekretaris Departemen Perdagangan, Gina Raimondo bulan lalu.
Minggu lalu, empat agensi AS terpecah karena perbedaan pendapat tentang apakah Honor harus masuk daftar hitam Departemen Perdagangan AS seperti Huawei atau tidak.
Belum ditemukan kesepakatan umum di antara empat agensi itu apakah Honor akan memberikan ancaman signifikan bagi keamananan nasional AS atau tidak.
Baca juga: Manuver Huawei, ZTE, dan Xiaomi Melawan Blacklist AS
Menurut informasi sumber dalam, Pentagon dan Departemen Energi mendukung dimasukannya Honor ke dalam blacklist.
Tapi usulan itu ditentang Departemen Perdagangan dan Departemen Luar Negeri, seperti dirangkum KompasTekno dari Gizmo China, Kamis (23/9/2021).
Ini bukan kali pertama muncul gagasan untuk memasukan Honor ke dalam daftar hitam. Sejumlah anggota DPR dari Partai Republik sudah membicarakan usulan tersebut. Sebab, ada kecurigaan bahwa Honor tetap menjadi afiliasi Huawei.
Melihat situasi ini, tidak menutup kemungkinan Huawei akan tetap masuk kblacklist selama politisi AS memandang perusahaan mengancam keamanan nasional AS melalui teknologinya, terlepas dari siapa Presiden AS yang berkuasa.
Di sisi lain, Huawei masih berjibaku untuk mencari alternatif komponen dari Amerika demi memenuhi produksi perangkatnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.