Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Postingan Tidak Muncul di News Feed Teman, Facebook Menjelaskan

Kompas.com - 27/09/2021, 12:23 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Artikel itu kemudian ditinjau oleh tim pemeriksa fakta pihak ketiga. Langkah Facebook tersebut memunculkan dugaan bahwa perusahaan jejaring sosial raksasa itu bias politik karena menyembunyikan konten dari New York Post.

Menurut Hirsch, informasi terbuka ini juga menjadi bagian dari upaya besar Facebook untuk mengungkap secara gamblang bagaimana cara kerja News Feed. Sebab, banyak perusahaan media dan politisi dunia menyebut Facebook memberikan efek negatif.

Legislator pun ingin membuat regulasi khusus untuk perusahaan media sosial agar mereka mengawasi platformnya, seperti yang dilakukan anggota parlemen AS.

Baca juga: Media Sosial dari Facebook hingga LinkedIn Berwarna Biru, Ini Alasannya

Facebook tepis tudingan jadi alat politik

Baru-baru ini, Facebook juga merilis laporan konten apa saja yang banyak diakses pengguna. Laporan itu secara halus menepis tudingan bahwa Facebook menjadi alat politik seperti yang selama ini ditudingkan banyak pihak.

Laporan triwulan itu mencakup domain, tautan, laman, dan unggahan yang melintas di News Feed Facebook. Secara keseluruhan, konten bernuansa politik tidak begitu banyak dikonsumsi ketimbang konten lain, seperti konten keluarga atau video hewan peliharaan.

Laporan ini sekaligus menjadi jawaban Facebook atas argumen dari reporter New York Times, Kevin Roose yang membuat akun Twitter khusus untuk menampilkan unggahan yang paling banyak mendapatkan engagement di Facebook setiap harinya.

Roose menghimpun data ini menggunakan CrowdTangle, alat monitor jejaring sosial yang dibuat oleh Facebook, Dari data matrik CrowdTangle, daftar teratas Facebook kerap diisi oleh politisi sayap kanan dan situs pendukungnya.

Namun, Facebook mengatakan bahwa unggahan Facebook dengan interaksi paling banyak, seperti mendapat banyak like, komentar, dan sering dibagikan, tidak merepresentasikan konten teratas di platformnya secara akurat.

Baca juga: Facebook Tepis Tudingan Jadi Alat Politik, Video Kucing Jadi Bukti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com