Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Pasar Smartphone Global Terhambat Kelangkaan Chip

Kompas.com - 01/10/2021, 14:08 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Industri teknologi masih dilanda krisis kelangkaan chip hingga saat ini.
Sektor smartphone pun ikut terdampak. Hal itu membuat pertumbuhan pasar smartphone global terhambat sehingga meleset dari prediksi analis pasar.

Firma riset Counterpoint Research memperkirakan total smartphone yang dikirimkan di seluruh dunia tumbuh tipis sebanyak 6 persen di tahun 2021, menjadi sekitar 1,41 miliar unit.

Jumlah ini sedikit meleset dari prediksi Counterpoint Research yang sebelumnya memproyeksi pertumbuhan sebesar 9 persen dengan total pengiriman 1,45 miliar unit.

Dalam laporannya, Counterpoint menjelaskan bahwa sebenarnya kondisi pasar smartphone berangsur-angsur pulih setelah tahun lalu sempat anjlok terdampak pandemi Covid-19.

Baca juga: AMD Sebut Kelangkaan Chip Berakhir Tahun Depan

Seiring pemulihan ekonomi global, permintaan mulai tumbuh, termasuk permintaan yang tertunda di tahun 2020. Vendor smartphone juga mulai memesan komponen dalam jumlah besar di akhir tahun 2020.

Namun, beberapa pabrikan smartphone mengaku hanya menerima 80 persen dari volume komponen yang dipesar selama kuartal II-2021. Masuk ke kuartal III-2021, situasi disebut semakin memburuk.

Beberapa pabrikan smartphone mengklaim hanya menerima 70 persen dari total volume permintaan komponen mereka. Menurut Counterpoint Research, 90 persen industri terdampak masalah ini dan berpengaruh pada prediksi kuartal II-2021.

Komponen di gudang berkurang, pesanan baru belum datang

Krisis kelangkaan chip sudah mulai terasa sejak kuartal IV-2020. Namun, industri smartphone tetap mampu tumbuh meskipun ada kekurangan komponen seperti DDI dan PMIC.

Hal itu tercapai berkat perencanaan awal dan pemesanan yang dibarengi dengan penimbunan komponen tertentu seperti Application Processors (AP) dan sensor kamera yang biasanya bernilai jauh lebih tinggi dibanding DDI atau PMIC.

Krisis chip saat ini masih berlanjut dan diprediksi baru berakhir tahun depan atau 2023.
Meskipun beberapa pabrikan mulai beroperasi dengan kapasitas penuh, permintaan masih belum sepenuhnya terpenuhi.

Walhasil, komponen yang sebelumnya tersimpan di gudang mulai berkurang, tapi komponen baru yang dipesan belum datang.

Baca juga: Xiaomi Berhenti Jual Redmi Note 10 di Indonesia, Ini Sebabnya

Khusus untuk Application Processor yang menjadi elemen penting smartphone, kelangkaan dipicu oleh rendahnya hasil produksi di pabrik baru yang didirikan.

Beberapa pabrik semikonduktor memang mendirikan pabrik baru sebagai upaya memenuhi kebutuhan pasar. Situasi tersebut kemudian menyebabkan reaksi berantai ke seluruh industri.

Pabrik Application Processors seperti Qualcomm dan MediaTek mengandalkan pabrik baru tersebut. Dengan minimnya produk yang dipasok, otomatis akan ikut mempengaruhi volume pengiriman smartphone.

Kecuali Apple yang tampaknya tak begitu terdampak oleh persmasalahan ini, Counterpoint menyebutkan bahwa krisis kelangkaan chip sudah berimbas ke semua merek smartphone, mulai dari Samsung, Oppo, hingga Xiaomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com