Untuk diketahui, El Salvador sendiri memang dikenal sebagai negara dengan sebutan "tanah gunung berapi", karena memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif. Pada 2020, El Salvador memiliki setidaknya 20 gunung berapi yang berpotensi masih aktif.
Tak heran bila energi panas bumi menjadi salah satu sumber energi andalan bagi El Salvador, bahkan dilaporkan sekitar seperempat energi El Salvador sudah dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.
Adanya potensi panas bumi yang melimpah membuat Bukele akhirnya ikut memanfaatkannya untuk menambang Bitcoin sambil memberikan citra ramah lingkungan.
Mengingat selama ini, aktivitas menambang Bitcoin menghabiskan konsumsi listrik yang sangat banyak, termasuk meningkatkan emisi karbondioksida.
Baca juga: Dompet Bitcoin Ini Tiba-tiba Transfer Rp 385 Miliar, Terakhir Aktif 2012
Pada Juni lalu, Bukele mengatakan bahwa dia telah menginstruksikan LaGeo SA de CV untuk “membuat rencana untuk menawarkan fasilitas penambangan Bitcoin dengan energi yang sangat murah, 100 persen bersih, 100 persen terbarukan, dan 0 emisi dari gunung berapi kami".
Namun, ternyata aktivitas penambangan Bitcoin dengan mengandalkan energi panas bumi bukanlah barang baru. Sebab, negara lain sudah ada yang melakukannya lebih dulu.
"Ini hanya energi panas bumi. Islandia telah melakukannya sejak awal penambangan bitcoin," kata penambang bitcoin Alejandro de la Torre, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNBC, Selasa (5/10/2021).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.