Nah, saat gangguan kemarin, kesalahan pada jaringan backbone membuat koneksi server Facebook terputus total dari data center. Secara otomatis, protokol BGP ini juga berhenti bekerja.
"Hasil akhirnya adalah server DNS kami menjadi tidak dapat dijangkau meskipun masih beroperasi. Ini membuat seluruh internet tidak mungkin menemukan server kami," kata Janardhan.
Dengan kata lain, efek domino dari kesalahan perintah tadi mengisolasi server Facebook dkk. dari jaringan internet selebihnya. Pengguna pun tidak bisa mengakses situs serta layanan Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger.
Janardhan mengatakan, gangguan layanan Facebook Inc. terjadi begitu cepat, tapi tidak demikian dengan upaya perbaikannya yang ternyata membutuhkan waktu lama dan rumit sehingga layanan Facebook dkk. offline berjam-jam.
Janardhan mengatakan ada dua kendala besar yang dihadapi tim teknisi Facebook. Pertama, data center tidak bisa diakses seperti biasa karena jaringan terputus alias offline. Kendala kedua adalah hilangnya DNS Facebook Inc.
"Hilangnya DNS secara keseluruhan ikut menumbangkan banyak tools internal yang biasanya kami gunakan untuk menyelidiki dan menyelesaikan pemadaman layanan seperti ini," kata Janardhan.
Mau tak mau, Facebook pun harus mengirim teknisinya langsung ke pusat-pusat data di lapangan karena perbaikan tidak bisa dilakukan dari jauh. Mereka harus melakukan debug dan restart sistem supaya kembali beroperasi.
Baca juga: Ketika Sistem Internal Facebook Juga Bermasalah Saat FB, IG, dan WA Down
Namun, masalahnya masih belum selesai sampai di situ. Tim lapangan sulit mengakses server secara fisik karena pusat-pusat data memang dirancang dengan keamanan tinggi untuk mencegah campur tangan dari orang tak bertanggung jawab.
"Butuh waktu ekstra untuk melewati semua protokol keamanan, supaya teknisi bisa ke lapangan dan mulai memperbaiki server," ujar Janardhan.
Begitu server online dan koneksi backbone kembali tersambung, layanan-layanan Facebook dkk kembali dinyalakan secara bertahap untuk mencegah lonjakan daya listrik dan banjir trafik yang bisa menyebabkan masalah lain.
Janardhan mengatakan pihak Facebook ikut memetik pelajaran dari tumbangnya layanan selama 8 jam. Menurut dia, selama ini belum pernah ada simulasi dari perusahaan untuk mengantisipasi kejadian seperti Senin lalu, saat backbone Facebook tumbang secara global.
"Ke depan, kami akan mencari cara untuk menyimulasikan event macam demikian. Setiap kegagalan adalah kesempatan untuk belajar dan menjadi lebih baik. Ada banyak pelajaran yang kami ambil dari kejadian terakhir itu," ujar Janardhan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.