Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Game Apple Lebih Besar dari Gabungan Microsoft, Sony, dan Nintendo

Kompas.com - 08/10/2021, 13:30 WIB
Bill Clinten,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber WSJ

KOMPAS.com - Activision Blizzard, Microsoft, Nintendo, dan Sony adalah empat perusahaan besar di industri game.

Activision Blizzard misalnya, membuat game franchise Call of Duty yang cukup populer, sementara Sony merupakan pembuat konsol game seri PlayStation, begitu juga Microsoft dengan konsol Xbox dan Nintendo dengan Switch.

Meski demikian, Apple, perusahaan yang lebih dikenal dengan produk-produk ekosistemnya macam iPhone, iPad, Macbook, dll, justru meraup keuntungan (profit) yang lebih besar dari keuntungan gabungan keempat perusahaan di atas.

Baca juga: Apple Fanboy Bilang iPhone 13 Tidak Menarik

Berdasarkan laporan terbaru Wall Street Journal (WSJ), keuntungan Apple dari segmen gaming pada 2019 mencapai 8,5 miliar dolar AS (sekitar Rp 120,7 triliun).

Menurut WSJ, angka tersebut 2 miliiar dolar AS (sekitar Rp 28,4 triliun) lebih tinggi dari gabungan Activision Blizzard, Microsoft, Nintendo, dan Sony pada periode yang sama.

Tidak disebutkan secara spesifik berapa keuntungan masing-masing perusahaan game tersebut pada tahun 2019.

Yang jelas, WSJ mengambil data keuntungan Activision Blizzard, Nintendo, dan Sony dari dokumen finansial perusahaan, sedangkan data profit yang didapat Microsoft bersumber dari perkiraan analis.

App Store adalah kunci

Lantas, mengapa bisa Apple, yang bisa dibilang tidak menciptakan game, melampaui keuntungan dari empat perusahaan game sekaligus? Jawabannya ada di App Store.

Baca juga: App Store Catat Rekor Belanja Terbanyak Saat Tahun Baru 2021

Berdasarkan data SensorTower yang dilansir WSJ, pendapatan Apple dari App Store di 2019 diklaim mencapai 15,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 226 triliun), di mana 69 persen di antaranya (10,95 miliar dolar AS atau sekitar Rp 155 triliun) berasal dari segmen gaming.

Adapun keuntungan operasional yang dihasilkan dari App Store pada periode yang sama, mengacu dokumen yang diserahkan Apple ke pengadilan dalam sidang sengketa dengan Epic Games, diperkirakan mencapai 12,3 miliar dolar AS (sekitar Rp 174 triliun).

Angka terseburt jika dihitung-hitung, sekitar seperlima dari seluruh keuntungan operasional Apple.

Baca juga: Daftar Game Baru yang Akan Rilis pada Oktober 2021

Diketahui, Apple sendiri mendapatkan komisi atau keuntungan 30 persen dari setiap penjualan atau transaksi di App Store, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari WSJ.com, Jumat (8/10/2021). 

Sehingga, wajar saja apabila pendapatan dari segmen gaming meroket, meski perusahaan rintisan Steve Jobs ini sejatinya tak membuat produk atau konsol game.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber WSJ
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com