Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YouTube Rewind, 2018 Cetak Rekor Dislike dan Tahun Ini Resmi Dihentikan

Kompas.com - 11/10/2021, 07:46 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak tahun 2011, YouTube selalu "merayakan" akhir tahun dalam sebuah video bernama "Rewind" yang tayang setiap tahunnya. YouTube Rewind berisi kompilasi hal-hal yang menjadi tren di seluruh dunia selama setahun terakhir.

Para kreator populer seperti Logan Paul, PewDiePie, dan masih banyak lainnya, kerap digandeng YouTube untuk tampil di video Rewind. YouTube Rewind tidak cuma dibuat skala global tapi juga dibuat komunitas YouTube lokal beberapa negara, termasuk Indonesia.

Baca juga: YouTube Rewind Indonesia 2020, Penuh Makna dan Rangkum Segala Trending

Ibarat sudah menjadi tradisi, banyak orang menantikan YouTube Rewind setiap tahunnya karena kerap menyuguhkan konsep yang apik. Namun, penantian itu harus disudahi karena YouTube Rewind tidak akan ada lagi.

YouTube mengonfirmasi bahwa mereka menghentikan YouTube Rewind. YouTube mengatakan akan mengubah fokusnya untuk "merayakan tren dengan pengalaman yang berbeda dan baru".

Namun YouTube tidak menjelaskan lebih lanjut apa yang sedang mereka siapkan sebagai pengganti Rewind.

Untuk mengisi kekosongan Rewind yang dibuat YouTube, perusahaan berbagi video itu mengatakan akan mengandalkan para kreator platform untuk membuat video kompilasi tren sepanjang tahun, sebagaimana KompasTekno rangkum dari The Verge, Senin (11/10/2021).

Lewat akun resmi Twitter mereka, YouTube menjawab salah satu pertanyaan mengapa mereka menghentikan Rewind. YouTube menyebut bahwa satu video Rewind cukup sulit merepresentasikan komunitas kreator YouTube di seluruh dunia.

Baca juga: YouTube Rilis Rewind 2018, Ada SkinnyIndonesian24 dan Gen Halilintar

"Saat kami memulai Rewind pada tahun 2011, kami ingin meluangkan waktu untuk merayakan beberapa hal luar biasa yang sudah dibuat oleh komunitas YouTube. Selama bertahun-tahun, kami melihat bahwa satu video Rewind yang dibuat YouTube tidak mencerminkan seluruh komunitas kreator kami," jelas YouTube.

Penghentian Rewind mungkin tidak mengejutkan bagi sebagian orang. Sebab, tahun 2020 lalu, YouTube tidak membuat Rewind seperti tahun-tahun sebelumnya.

YouTube berdalih bahwa tahun 2020 merupakan tahun yang sulit, berkaitan dengan pandemi Covid-19 yang menghantam dunia, sehingga tidak elok jika membuat Rewind untuk "merayakan" tahun tersebut.

"2020 amat berbeda. Dan rasanya tidak benar untuk tetap membuatnya (Rewind) seolah tidak terjadi apa-apa," kata YouTube saat itu.

Akan tetapi, beberapa orang agak skeptis tentang alasan tersebut. Sebab, dua video YouTube Rewind sebelumnya, yakni tahun 2018 dan 2019 tidak mendapat sambutan yang meriah seperti tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga: 10 Video yang Paling Banyak Dapat Dislike di YouTube

Malahan, YouTube Rewind 2018 disebut sebagai video paling banyak mendapat "dislike" alias paling tidak disukai di YouTube. Saat berita ini ditulis, jumlah dislike yang didapat sebanyak 19 juta, bertambah sekitar 3 jutaan dari dua tahun lalu ketika YouTube merilis Rewind 2019.

YouTube sendiri menyadari bahwa Rewind 2018 tidak begitu mendapat sambutan positif. Mereka coba memperbaiki di YouTube Rewind 2019 dengan menampilkan kompilasi video-video yang paling banyak ditonton di YouTube sepanjang tahun berdasarkan beberapa kategori. Namun, video itu tak cukup membayar kekecewaan atas YouTube Rewind 2018.

Baca juga: YouTube Rewind 2018 Catat Rekor Dislike Terbanyak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com