Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Review Vivo X70 Pro, Ponsel Serius untuk Fotografi Mobile

Kompas.com - 12/10/2021, 10:46 WIB
Oik Yusuf,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Manfaat stabilisasi gimbal mungkin paling terasa saat merekam video.

Ketika dilakukan sambil bergerak seperti berjalan pun, Vivo X70 Pro mampu menghasilkan rekaman video yang stabil dan minim goyangan, terutama ketika mengaktifkan EIS dengan pilihan stabilisasi "Ultra" yang akan memotong (crop) area frame.

Yang perlu diingat, stabilisasi Ultra tak selalu bisa digunakan di semua setelan. Misalnya, opsi ini akan dimatikan saat merekam video dengan setting tertinggi (4K, 60 FPS).

Pengguna juga bisa memilih untuk mematikan sistem stabilisasi sama sekali -termasuk gimbal- misalnya apabila ingin memasang Vivo X70 Pro di handheld stabilizer macam DJI Osmo.

Ingin kendali lebih? Vivo X70 Pro menyediakan mode Pro untuk foto dan video. Di sini terdapat berbagai opsi pengaturan manual, berikut histogram untuk memantau exposure.

Di mode Pro untuk video juga ada indikator audio level. Pengguna bisa meyentuh ikon indikator ini untuk mengatur volume audio dari mikrofon secara manual.

Selain kamera utama 50 MP, untuk keperluan foto, Vivo X70 Pro turut dibekali dengan kamera portrait 12 MP. Ukuran fisik lensanya nyaris sama besar dengan kamera utama sehingga dua kamera ini tampak mendominasi di punggung ponsel.

Menariknya, Vivo menambah efek visual di mode Portrait berupa simulasi empat seri lensa ikonik dari Zeiss, yakni Biotar, Sonnar, Planar, dan Distagon.

Baca juga: Zeiss ZX1, Kamera dengan OS Android Dijual Rp 88 Juta

Keempat simulasi yang bisa digunakan saat memotret dengan kamera utama dan kamera potrait ini menghasilkan karakter bokeh (blur) yang berbeda-beda, seperti Biotar yang menghasilkan bokeh swirly dan Distagon yang creamy.

Seperti biasa, pengguna bisa mengatur letak titik fokus dan intensitas bokeh melalui simulasi pengaturan aperture (f/0.95 hingga f/16) setelah gambar diambil.

Hasil foto portait dari ponsel ini tampak cukup meyakinkan dan indah, walaupun masih ada kesalahan pemburaman, terutama di area-area yang sulit dipisahkan dari latar belakang seperti helai rambut.

Sayang, kamera portrait ini tidak memiliki OIS. Framing pun tampak bergoyang saat membidik. Sementara, perekaman video distabilkan secara elektronik dan menghasilkan sedikit artefak gerakan sehingga tak sebagus rekaman kamera utama.

Contoh jepretan kamera utama Vivo X70 Pro (foto kiri) dan kamera ultra wide.KOMPAS.com/ OIK YUSUF Contoh jepretan kamera utama Vivo X70 Pro (foto kiri) dan kamera ultra wide.

Contoh jepretan jarak dekat dari kamera ultra wide Vivo X70 Pro (foto kiri) dan kamera depan.KOMPAS.com/ OIK YUSUF Contoh jepretan jarak dekat dari kamera ultra wide Vivo X70 Pro (foto kiri) dan kamera depan.
Kamera ultra wide di X70 Pro memiliki bidang pandang seluas 116 derajat sehingga bisa diandalkan untuk mengambil foto-foto yang membutuhkan perspektif lebar seperti arsitektur dan lanskap.

Menariknya, kamera ultra wide ini juga memiliki jarak fokus minimum sebesar 2,5 cm sehingga ikut dilabeli "macro" oleh Vivo.

Pengguna bisa memakainya untuk memotret obyek-obyek berukuran kecil, seperti mainan, agar terlihat berukuran besar karena magnifikasi yang tinggi. 

Overall, kamera utama, kamera potrait, dan kamera ultra wide di Vivo X70 Pro mampu menghasilkan foto-foto yang menawan.

Jepretannya cenderung netral dengan warna-warna, sharpening, dan noise reduction yang tidak terlalu agresif sehingga cocok untuk ilebih lanjut.

Pengguna juga bisa bisa memotret dengan format RAW untuk menggali potensi editing semaksimal mungkin. Hanya saja, kamera ultra wide memiliki distorsi barrel yang ekstrim di pinggiran frame, yang mesti dikoreksi secara manual jika mengolah foto RAW.

Contoh jepretan kamera portrait Vivo X70 Pro (foto kiri) dan kamera telephoto. KOMPAS.com/ OIK YUSUF Contoh jepretan kamera portrait Vivo X70 Pro (foto kiri) dan kamera telephoto.

Foto kiri memperlihatkan tingkat zoom default (zoom optis 5x) dari kamera telephoto Vivo X70 Pro. Foto kanan memperlihatkan obyek yang sama dengan digital zoom 60x. KOMPAS.com/ OIK YUSUF Foto kiri memperlihatkan tingkat zoom default (zoom optis 5x) dari kamera telephoto Vivo X70 Pro. Foto kanan memperlihatkan obyek yang sama dengan digital zoom 60x.
Kamera depan Vivo X70 Pro sepertinya tidak berubah dari X60 Pro. Hasil fotonya cukup bagus. Hal ini mungkin bisa dimaklumi karena target konsumen X70 Pro bukan ABG yang doyan selfie, melainkan pehobi foto yang bakal lebih banyak memakai kamera belakang.

Kamera telephoto 8 MP dengan zoom optis 5x adalah tambahan baru di X70 Pro yang sebelumnya tak ditemukan di X60 Pro. Kualitas fotonya tak sebagus tiga kamera lainnya, dengan efek oversharpening (halo) yang kentara di pinggiran obyek.

Jarak fokus minimum kamera telephoto ini lumayan jauh, lebih dari 2 meter. Apabila jarak obyek kurang dari itu, maka X70 Pro akan beralih menggunakan pembesaran digital dari kamera portrait karena kamera telephoto tidak bisa mengunci fokus.

Kamera telephoto X70 Pro turut menyediakan zoom digital hingga 60x. Meskipun hasilnya buram, bentuk obyek foto masih terlihat jelas.

Satu hal lain yang mendapat penekanan dari Vivo adalah kemampuan X70 Pro mengambil gambar pada malam hari.

Untuk memfasilitasi keperluan ini, X70 Pro menyediakan mode malam (Night mode) dengan fasilitas exposure compensation sehingga pengguna bisa mengatur tingkat kecerahan gambar.

Apabila kondisi sekitar tak terlalu gelap, kamera utama Vivo X70 Pro bisa menghasilkan gambar sama bagusnya di mode reguler (foto kiri) dibanding mode malam (foto kanan). Sedikit perbedaan bisa dilihat di saturasi warna yang lebih pekat di Night Mode.KOMPAS.com/ OIK YUSUF Apabila kondisi sekitar tak terlalu gelap, kamera utama Vivo X70 Pro bisa menghasilkan gambar sama bagusnya di mode reguler (foto kiri) dibanding mode malam (foto kanan). Sedikit perbedaan bisa dilihat di saturasi warna yang lebih pekat di Night Mode.

Mode malam X70 Pro bisa membantu kamera ultra wide mendapatkan gambar yang lebih terang dan jernih (foto kanan) dibandingkan mode foto reguler.KOMPAS.com/ OIK YUSUF Mode malam X70 Pro bisa membantu kamera ultra wide mendapatkan gambar yang lebih terang dan jernih (foto kanan) dibandingkan mode foto reguler.

Efek pengaturan exposure compensation bisa dilihat lewat preview secara real-time, sementara durasi exposure otomatis akan menyesuakan dengan setelan. Hasil akhirnya akan sama dengan preview tadi.

Tanpa mode malam pun, kamera utama X70 Pro sebenarnya sudah mumpuni dan bisa diandalkan untuk menjepret foto di cahaya remang-remang.

Apabila masih ada cukup cahaya, foto yang diambil dengan mode reguler bisa sama bagusnya dengan Night mode.

Namun, Night Mode tetap berguna untuk membantu kamera lain -seperti ultra wide- dalam memotret di malam hari. Perbedaan yang dihasilkan dengan mode reguler lebih kentara dibanding kamera utama.

Apabila kondisi sekitar sangat gelap, mode malam akan mengaktifkan fitur "Extreme Night" dengan waktu exposure hingga belasan detik. X70 Pro pun bisa mengambil foto di kondisi nyaris tanpa cahaya.

Dengan bantuan stabilisasi gimbal, pengambilan gambar malam dengan kamera utama di Vivo X70 Pro terasa mudah, walaupun dengan durasi exposure yang panjang dan tidak menggunakan tripod.

Baca juga: Vivo Resmikan V1, Prosesor Kamera Buatan Sendiri

Kinerja bisa diandalkan

Berbeda dari pendahulunya yang menggunakan system-on-chip Snapdragon 870 5G, Vivo X70 Pro kini mengandalkan Dimensity 1200 5G dari MediaTek.

SoC ini dibekali delapan core CPU yang terbagi menjadi tiga cluster, yaitu 1x 3 GHz Cortex-A78, 3x 2,6 GHz Cortex-A78, dan 4x 2 GHz Cortex-A55. GPU yang digunakan adalah Mali-G77 MC9.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com