Menariknya, sebuah rumor menyebut bahwa kursor yang digerakkan menggunakan mouse tadinya bakal dijuluki dengan "cat", atau kucing apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Sehingga, periferal mouse seakan bakal mengejar atau mengontrol pergerakan kucing, berbalik dengan keadaan kedua hewan tersebut di dunia nyata. Namun, penamaan ini tak kunjung digunakan dan saat ini kursor hanya disebut kursor.
Terkait bentuk mouse yang seperti tikus sendiri, pada versi awal, kabel yang menghubungkan tetikus dengan komputer terletak di bagian belakang periferal, tepat di bawah pergelangan tangan.
Namun seiring berjalannya waktu, kabel tersebut dipindahkan ke bagian depan mouse untuk memudahkan penggunaan.
Baca juga: Penemu Mouse Komputer Tutup Usia
Sejak pertama kali dirancang Engelbart, bentuk dan komponen di dalam mouse berevolusi seiring berjalannya waktu.
Versi komersil awal dari mouse buatan Engelbart sendiri, yang dibuat oleh Stanford Research Institute (SRI) dan didemonstrasikan pada 1968 silam, memiliki tiga tombol di bagian permukaan atasnya.
Cangkangnya sendiri berbahan dasar plastik dan di dalamnya masih terdapat dua roda besi yang menerima gesekan dari permukaan bawah mouse untuk input pergerakan kursor.
Kemudian, perusahaan radio dan televisi asal Jerman, Telefunken, juga meluncurkan mouse versi perdananya sekitar tahun 1968.
Berbeda dengan versi Engelbart, mouse yang dijuluki "Rollkugel" ini mengusung komponen bola alias trackball untuk mendeteksi gesekan dari permukaan padat di bawah mouse untuk input pergerakan kursor.
Baca juga: Razer Rilis Mouse Gaming Tercepat di Dunia
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.