Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zuckerberg Ungkap Alasan Facebook Ganti Nama Jadi Meta

Kompas.com - 29/10/2021, 08:45 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Setelah 17 tahun berdiri, Facebook Inc akhirnya mendapat perombakan merek. Induk perusahaan yang selama ini menaungi Facebook, WhatsApp, Instagram, dkk itu resmi berganti nama menjadi "Meta".

Perubahan nama Facebook Inc ini diumumkan langsung oleh pendiri sekaligus CEO perusahaan, Mark Zuckerberg, dalam konferensi tahunan Connect yang digelar pada Kamis (28/10/2021).

Masyarakat mungkin bertanya-tanya alasan Facebook Inc memilih melakukan rebranding dan mengubah nama perusahaan yang selama ini sudah sangat dikenal oleh masyarakat dunia.

Dalam sesi wawancara bersama outlet media The Verge, Zuckerberg mengungkapkan beberapa alasan di balik keputusan perubahan nama Facebook Inc menjadi Meta ini.

Nama sesuai visi masa depan

Pertama, perusahaan ingin punya identitas brand baru yang sejalan dengan visi masa depan Facebook Inc, yaitu membangun metaverse.

Sebenarnya belum ada definisi pasti dari istilah apa itu metaverse. Namun, sekarang, istilah ini kerap digunakan untuk menggambarkan sebuah dunia virtual baru tempat orang dapat bermain game, bekerja, dan berkomunikasi dengan orang lainnya dalam lingkungan virtual, biasanya dengan mengandalkan headset Virtual Reality (VR).

Facebook Inc. ingin membangun dunia virtual baru itu.

"Jadi kami ingin memiliki identitas merek baru yang selaras dengan visi masa depan yang sedang kami upayakan," kata Zuck, panggilan akrab bos Facebook itu.

Menurut Zuckerberg, metaverse akan menjadi platform masa depan dan sekaligus memberikan pengalaman sosial.

Sebagai langkah awal, Facebook juga sudah mengumumkan rencananya untuk menciptakan 10.000 pekerjaan baru di Uni Eropa selama lima tahun ke depan untuk membangun metaverse.

Baca juga: Resmi, Facebook Berganti Nama Menjadi Meta

ilustrasi MetaverseDigital Trends ilustrasi Metaverse
Lepas dari citra perusahaan medsos

Alasan kedua, agar lepas dari citra perusahaan jejaring sosial.

Selama 17 tahun berdiri, Facebook Inc dikenal sebagai perusahaan jejaring sosial raksasa karena menaungi beberapa media sosial paling populer di dunia, seperti Facebook, WhatsApp, Instagram, Messenger, dkk.

Nah, menurut Zuckerberg, selama perusahaan masih menggunakan nama branding "Facebook Inc.", citra perusahaan akan selalu melekat sebagai perusahaan jejaring sosial saja, sebagaimana dikenal oleh masyarakat selama ini.

Padahal, Facebook Inc. ingin menjadi lebih dari sekadar perusahaan jejaring sosial semata, yakni sebagai perusahaan metaverse.

"Bagi kami, ini bukan hanya tentang media sosial, dan kami semakin bergerak lebih dari itu. (Dengan nama Facebook Inc.) rasanya seperti brand perusahaan terikat dengan ide media sosial dan salah satu produk spesifik (Facebook) yang kami bangun di sana," kata Zuckerberg.

Di samping itu, kata Zuck, Facebook Inc. juga sudah memiliki brand media sosial lain yang populer, yaitu WhatsApp dan Instagram. Jadi menurut Zuck, nama Facebook Inc. saat ini juga tak lagi cukup merepresentasikan visi perusahaan.

"Jadi kami ingin mengubahnya untuk memiliki sesuatu yang lebih menggugah dari visi yang kami tuju," kata Zuckerberg.

Baca juga: Zuckerberg Bicara 20 Menit, Tenangkan Dua Kubu Karyawan Facebook

Ilustrasi aplikasi Facebook Inc., mencakup Facebook, Instagram, dan WhatsApp.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Ilustrasi aplikasi Facebook Inc., mencakup Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Menghindari kebingungan

Ketiga, menghindari kebingungan saat login di produk Facebook Inc. Zuck mengatakan, rebranding nama Facebook Inc. menjadi "Meta" ini juga untuk menghindari kebingungan dengan brand dari produk "Facebook" itu sendiri.

"Secara lebih fungsional dan teknis, saya pikir ada banyak kebingungan dan kecanggungan tentang brand perusahaan induk yang juga merupakan brand salah satu aplikasi media sosial," kata Zuck.

Ia menjelaskan, sejak 2020, pengguna headset Oculus Quest VR perlu login menggunakan akun Facebook mereka.  "Karena kami ingin memiliki satu identitas atau sistem akun untuk perusahaan," imbuh dia.

Tetapi masalahnya, kata Zuck, login menggunakan akun Facebook di produk Quest seperti saat ini bakal menimbulkan kebingungan.

"Apakah Quest saya akan menjadi terikat dengan akun media sosial Facebook saya? Apakah saat akun Facebook yang digunakan untuk login Quest dinonaktifkan, perangkat Oculus Quest saya akan rusak? Apakah dengan login menggunakan akun Facebook itu berarti data saya entah bagaimana akan dibagikan?" kata Zuck, mencontohkan beberapa kemungkinan kebingungan yang dapat terjadi di kalangan pengguna.

Jadi kata Zuck, saat ini, idenya adalah pengguna akan memiliki akun Facebook sendiri, akun Instagram sendiri, dan akun perusahaan sendiri.

Sayangnya, Zuck tidak merinci akun perusahaan seperti apa yang ia maksud. Apakah pengguna nantinya bakal bisa membuat akun dengan embel-embel "Meta" sebagai nama baru Facebook Inc. atau bagaimana, masih belum jelas hingga kini.

Baca juga: Facebook Ingin Kembangkan Metaverse, Apa Itu?

"Jadi dengan begitu, jika Anda tidak ingin menggunakan Facebook, Anda tidak perlu melakukannya. Satu analogi yang menarik di sini adalah saya pikir kita pada dasarnya bergerak dari perusahaan yang mengutamakan Facebook, menjadi mengutamakan metaverse," kata Zuck, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Jumat (29/10/2021).

Meski nama Facebook Inc. berubah, rebranding ini tidak berlaku dan tidak mempengaruhi nama produk media sosial yang ada di bawah Meta. Nama "Facebook" masih akan tetap digunakan untuk jejaring sosial besutannya, begitu pula dengan Instagram, WhatsApp, dll.

"Saat ini, merek kami terkait erat dengan satu produk sehingga tidak mungkin mewakili semua yang kami lakukan hari ini, apalagi di masa depan," kata Zuckerberg.

Selain itu, Facebook juga memastikan bahwa struktur perusahaan tidak akan berubah dan akan tetap seperti sebelumnya.

Sebagai catatan, perubahan nama ini, mirip dengan yang dilakukan oleh Google beberapa tahun lalu. Kala itu, Google melakukan restrukturisasi dengan mendirikan Alphabet sebagai perusahaan dengan kedudukan yang lebih tinggi dan menjadi induk Google serta perusahaan besar lainnya.

Baca juga: Melihat Alphabet, Perusahaan Baru Pemilik Google

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com