Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganti Nama Jadi Meta, Facebook Tetap Punya Masalah yang Sama

Kompas.com - 01/11/2021, 13:02 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber CNET

KOMPAS.com - Facebook Inc. resmi berganti nama menjadi Meta Platforms Inc. Berita besar ini diumumkan CEO Mark Zuckerberg, dalam konferensi tahunan Connect yang digelar pada Kamis (28/10/2021).

Selain untuk menghindari kebingungan dengan nama media sosial Facebook, pergantian nama menjadi Meta ini nampaknya juga menjadi upaya Facebook memperbaiki citra perusahaan yang sebelumnya telah dipandang buruk.

Sebelumnya, seorang mantan karyawan Facebook bernama Frances Haugen membocorkan dokumen internal perusahaan yang mengungkap bahwa Facebook sebenarnya mengetahui jejaring sosialnya memiliki masalah privasi, keamanan, dan kesehatan.

Baca juga: Selain Facebook, 3 Perusahaan Teknologi Ini Juga Pernah Ganti Nama

Meski tahu akan dampak buruk yang dihasilkan oleh layanannya, menurut Haugen, Facebook memilih bungkam dan lebih memproritaskan untuk mendulang keuntungan, alih-alih menjaga privasi penggunanya.

Wakil Presiden dan Direktur Riset Forrester, Mike Proulx menilai bahwa perubahan nama yang dilakukan Facebook tidak dapat menghindari perusahaan dari masalah-masalah sebelumnya.

"Jika Meta tidak mengatasi masalah (privasi dan keamanan) dengan serius, tidak diragukan masalah yang sama juga akan menghampiri Metaverse," ungkap Proulx, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNet, Senin (1/11/2021).

Dari hasil riset Forrester yang mensurvei 745 orang di AS, Kanada, dan Inggris, mayoritas (75 persen) berpendapat bahwa ganti nama perusahaan tak lantas meningkatkan kepercayaan kepada Facebook.

Baca juga: Nama Aplikasi Facebook, Instagram, dan WhatsApp Ganti Jadi Meta?

Kritikan juga datang dari salah satu anggota parlemen asal New York, Alexandria Ocasio-Cortez yang berpendapat bahwa Meta berpotensi menjadi ancaman yang buruk bagi institusi negara dan juga penggunanya.

"Meta itu seperti 'kanker bagi demokrasi yang bermetastasis menjadi sistem pengawasan global dan mesin propaganda untuk meningkatkan rezim otoriter, menghancurkan masyarakat sipil demi keuntungan," tulis Cortez.

Pernyataan tersebut turut diamini oleh dewan pengawas independen konten di Facebook dan Instagram, yakni Oversight Board.

Menurut tim Oversight Board, rebranding yang dilakukan Zuckerberg tidak dapat menampik fakta bahwa Facebook telah menyebarkan disinformasi dan kebencian melalui platformnya.

Baca juga: Zuckerberg Ungkap Alasan Facebook Ganti Nama Jadi Meta

"Perubahan nama yang tidak berarti tersebut seharusnya tidak mengalihkan fokus perusahaan dari proses penyelidikan, regulasi, dan pengawasan independen yang sangat diperlukan sebagai bentuk pertanggungjawaban Facebook," jelas tim Oversight Board.

Zuckerberg sadar

Dalam pidatonya di ajang Connect 2021, Mark Zuckerberg mengatakan dia sangat menyadari risiko yang datang dengan memasuki bidang baru (Metaverse).

Baca juga: Facebook Ingin Kembangkan Metaverse, Apa Itu?

Facebook tidak memiliki rekam jejak yang bagus dalam hal melindungi privasi dan keamanan penggunanya, dan masalah itu tidak akan hilang di metaverse.

"Setiap bab membawa suara baru dan ide-ide baru, tetapi juga tantangan baru, risiko dan gangguan kepentingan yang sudah mapan," kata Zuckerberg.

"Kita harus bekerja sama, dari awal, untuk mewujudkan versi terbaik dari masa depan ini (metaverse)," lanjut Zuckerberg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNET
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com