Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apple Sesumbar Jadi Perusahaan Game Pesaing Sony, Microsoft, dan Nintendo

Kompas.com - 03/11/2021, 07:09 WIB

KOMPAS.com - Apple menyatakan bahwa perusahaan siap bersaing di industri gaming bersama dengan Sony, Microsoft, dan Nintendo.

Dalam laporan pendapatan perusahaan, Apple mengklaim telah menyumbang 33 persen transaksi di semua marketplace gaming.

Selain itu, Apple juga melaporkan 70 persen revenue (pendapatan) App Store berasal dari aplikasi gaming dan transaksi in-game purchase.

Pendapatan tersebut, menurut Apple, "hanya" dihasilkan oleh kurang dari 10 persen pengguna toko aplikasi App Store.

Sementara itu, layanan berlangganan game Apple Arcade dilaporkan telah mencetak pendapatan sebesar 68,43 miliar dolar AS (sekitar Rp 977 triliun) untuk tahun fiskal 2021.

Jumlah tersebut sanggup mengalahkan gabungan total pemasukan yang diraih Sony, Nintendo, Microsoft, dan Activision.

Dengan besarnya jumlah pendapatan dan kontribusi yang diberikan Apple, perusahaan asal Cupertino, AS ini tak lagi hanya bersaing dengan Google (Android) dan Microsoft (Windows).

Apple justru akan menjadi kompetitor baru bagi Sony, Microsoft, dan Nintendo, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Apple Insider, Rabu (3/11/2021).

Baca juga: Bisnis Game Apple Lebih Besar dari Gabungan Microsoft, Sony, dan Nintendo

Keseriusan Apple juga diwujudkan dengan meancang perangkat headset yang sudah mendukung teknologi mixed reality, yakni gabungan konsep antara Augmented Reality (AR) dengan Virtual Reality (VR) untuk gaming.

Belum diketahui secara pasti kemampuan atau fitur yang akan dibawa pada perangkat ini. Menurut analis pasar ternama, Ming-Chi Kuo, Apple akan membawa sejumlah fitur-fitur canggih pada headset misterius ini.

Selain membagikan jumlah pendapatan perusahaan, Apple berencana untuk melakukan perubahan pada kebijakan Apple Store. Menurut Apple, perubahan ini berpotensi mengurangi jumlah komisi yang diterima dari Apple Tax.

Sebelumnya, Apple memberikan kebijakan kepada pengembang game yang merilis game besutannya di App Store untuk membayarkan pajak sebesar 15-30 persen.

Dengan adanya rencana perubahan kebijakan ini, pihak pengembang juga dituntut memaksa pelanggannya melakukan transaksi biaya berlangganan dan pembelian item di dalam game, melalui platform pembayaran dalam ekosistem Apple.

Baca juga: App Store Catat Rekor Belanja Terbanyak Saat Tahun Baru 2021

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com