Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google: 89 Persen Orang Indonesia Pakai Password Lemah

Kompas.com - 03/11/2021, 15:43 WIB
Bill Clinten,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Informasi kredensial macam kata sandi (password) adalah satu hal yang perlu dijaga keamanannya. Caranya tentu saja adalah dengan memakai password kuat yang sulit ditebak atau dikombinasikan dengan berbagai angka dan simbol.

Meski demikian, sekitar 89 persen orang Indonesia ternyata masih mempertahankan kebiasaan buruk untuk menggunakan password yang lemah.

Setidaknya begitu menurut sebuah survei yang dilakukan Google bersama lembaga riset pasar YouGov terhadap sekitar 13.870 pengguna internet di 11 negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia, yang berusia 18 tahun ke atas.

Google tidak menyebutkan berapa porsi responden yang berasal Indonesia. Namun, dari angka 89 persen tadi, sebanyak 79 persen di antaranya mengatakan mereka masih menggunakan kata sandi yang sama untuk beberapa situs.

Baca juga: Masuk Gmail dan YouTube Bakal Wajib 2FA, Tidak Bisa Cuma Password

Bahkan, 2 dari 5 responden mengaku bahwa mereka menggunakan kata sandi yang sama di 10 situs berbeda.

Sekitar 50 persen responden Indonesia juga mengatakan bahwa password mereka dibuat dengan menggabungkan hal-hal yang mudah ditebak, seperti tanggal penting, nama orang terdekat, nama hewan peliharaan, dan kode pos.

Hasil riset ini bisa dibilang menjadi momok bagi pengguna internet di Indonesia.

Apalagi, Product Marketing Manager Google Indonesia, Amanda Chan menyebut bahwa sebagian besar pengguna Indonesia dalam riset Google dan YouGov tadi pernah mengalami kejahatan siber di internet.

"Hampir 2 dari 3 pengguna internet di Indonesia mengalami kebocoran data pribadi, namun rupanya kejadian ini tidak cukup mendorong pengguna mengubah kebiasaan mengelola sandi dengan aman," ujar Amanda dalam sebuah acara virtual, Rabu (3/11/2021).

Orang Indonesia suka berbagi password

Amanda melanjutkan, kebiasaan pengguna Indonesia menjaga informasi password ini ternyata tak begitu diterapkan dengan baik.

Sebab, sebagian dari responden mengaku susah mengingat kata sandi baru dan ingin menggunakan password dengan komposisi yang sederhana.

"Sebanyak 40 persen responden kami (di Indonesia) mengaku takut lupa dengan sandi yang baru, dan 30 persen menggunakan sandi yang sama karena lebih praktis," imbuh Amanda.

Selain menggunakan password yang sama, responden asal Indonesia juga disebut sering berbagi password dengan keluarga dan teman dekatnya.

Baca juga: Cara Membuat Password yang Aman dan Mudah Diingat

Padahal, esensi dari password itu sendiri hanya boleh diketahui oleh si pemilik akun, apabila akun internetnya ingin aman.

Terkait hal tersebut, Amanda mengklaim bahwa 3 dari 5 responden mengatakan mereka membagikan sandi dari berbagai platform dengan teman dan keluarga dekat.

"Mereka berbagi sandi untuk akun platform streaming, layanan pesan-antar makanan, dan situs e-commerce," kata Amanda.

Lalu, 74 persen responden yang menyimpan informasi keuangan secara online, lanjut Amanda, juga mengaku bahwa mereka menginformasikan sandi ke teman dan keluarga terdekat.

Di samping password, 3 dari 4 responden juga mengatakan pernah melakukan pembelian di situs yang tidak memiliki simbol tanda aman, yang biasanya diwakili dengan ikon "gembok" berwarna hijau tepat di sebelah kolom alamat URL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com