KOMPAS.com - Pendiri Microsoft sekaligus filantropi Bill Gates, disebut tertarik bekerja sama dengan PT Bio Farma untuk mengembangkan vaksin mRNA.
Hal tersebut diutarakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, melalui akun Instagram resminya.
Menurut Erick, pertemuan dengan Bill Gates tersebut dilakukan bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Pertemuan itu berlangsung di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia COP26 di Glasgow, Skotlandia, pada Senin (1/11/2021).
"Selain berdiskusi mengenai isu perubahan iklim, kami juga membahas minat Gates Foundation untuk bekerja sama dengan Bio Farma dalam alih teknologi pengembangan vaksin mRNA," tulis Erick di akun Istagram @erickthohir.
Lihat postingan ini di Instagram
Baca juga: Bill Gates Kucurkan Dana ke Bio Farma untuk Bikin Vaksin Polio
Ia juga mengatakan bahwa hal ini merupakan pengakuan atas kapasitas Bio Farma yang berperan besar dalam proses produksi dan distribusi vaksin Covid-19 sehingga program vaksinasi nasional berjalan lancar.
"Saya yakin kita akan mampu mendorong produk bioteknologi tanah air semakin berkembang, sehingga kemandirian kesehatan Indonesia segera terwujud," pungkas Erick.
Senada dengan Erick Thohir, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa Bill Gates tertarik untuk berinvestasi di Indonesia dalam bidang vaksin.
Hal tersebut juga diutarakan melalui akun Instagram resminya, @airlanggahartarto_official
Lihat postingan ini di Instagram
Sebagai informasi, PT Bio Farma (Persero) merupakan induk holding BUMN farmasi dengan memiliki anak usaha di antaranya PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Indofarma Tbk (INAF), dan PT Phapros Tbk (PEHA).
Dikutip dari Kompas.com, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga pernah mengungkapkan kesiapan Indonesia menjadi hub kawasan Asia Pasifik untuk pusat manufaktur vaksin Covid-19, mRNA.
Baca juga: Bill Gates Pamer Foto Saat Disuntik Vaksin Covid-19
Hal tersebut disampaikan dalam pertemuan Gavi Board dengan para co-chairs COVAX AMC EG saat kunjungannya ke Sidang Majelis Umum PBB ke-76 di New York, Amerika Serikat pada akhir September 2021 lalu.
Menurut Retno, pusat manufaktur vaksin mRNA yang sudah dibangun di Afrika Selatan semestinya dapat direplikasi di wilayah lain untuk mempercepat peningkatan produksi vaksin.
"untuk kawasan Asia Pasifik Indonesia siap menjadi hub," ujar Retno.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.