Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Xiaomi Sebut "Terduga" Kasus Kardus Kosong Pembelian HP di Shopee

Kompas.com - 05/11/2021, 16:30 WIB
Bill Clinten,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Belakangan ini, beredar sebuah video viral yang menampilkan seorang pelanggan Shopee menerima kardus kosong tanpa isi apapun. Padahal, kardus semestinya berisi dua unit ponsel Redmi yang dia bali dari toko resmi Xiaomi di marketplace tersebut.

Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse mengatakan pihaknya tengah bekerja sama dengan Shopee untuk menginvestigasi kejadian itu.

Menurut Alvin, ada dua kemungkinan mengapa konsumen bisa mendapatkan kardus kosong. Kemungkinan pertama adalah adanya oknum pada proses pengiriman yang bermain curang.

Alvin mengatakan oknum-oknum ini mungkin melakukan tindakannya untuk mendapat keuntungan pribadi.

Baca juga: Pelanggan Beli HP Xiaomi tapi Terima Kardus Kosong, Ini Kata Shopee

"Salah satunya dengan memanfaatkan (mencuri) saat proses pengiriman," ujar Alvin mengutarakan dugaannya kepada KompasTekno dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/11/2021).

Menurut Alvin, Xiaomi selaku pihak penjual tidak bisa memantau pengiriman melalui mitra logistik karena hal tersebut berada di bawah kendali marketplace, yaitu Shopee.

Oknum ini sendiri, lanjut Alvin, tidak bisa dipantau langsung oleh Xiaomi lantaran dikontrol oleh pihak e-commerce, yakni Shopee.

"Oleh karena itu, kami meminta Shopee untuk segera melakukan investigasi terhadap mitra logistiknya, dalam hal ini JNT," imbuh Alvin.

Kemungkinan kedua, dari sisi pembeli

Potongan video unboxing kardus kosong yang seharusnya berisi ponsel Redmi dari toko resmi Xiaomi di Shopee. Video diunggah ke YouTube pada 24 Oktober 2021. Shopee melakukan refund dana pembeli.YouTube.com/LotsTalk Potongan video unboxing kardus kosong yang seharusnya berisi ponsel Redmi dari toko resmi Xiaomi di Shopee. Video diunggah ke YouTube pada 24 Oktober 2021. Shopee melakukan refund dana pembeli.
Kemungkinan kedua, dalam kasus macam begini, lanjut Alvin, adalah adanya perbuatan curang yang dilakukan oleh pihak pembeli

Oknum pada kemungkinan kedua ini, menurut Alvin, biasanya bakal membungkus ulang (repackage) pesanannya dan mencoba untuk mendapatkan pengembalian dana, meski barang yang dibeli sebenarnya sudah diterima.

Baca juga: Benarkah Xiaomi Cuma Ambil Untung Tipis dari Penjualan Ponsel?

Meski demikian, hal itu belum bisa dipastikan lantaran proses investigasi dari pihak Shopee memang sedang berlangsung.

Untuk tahap awal, Xiaomi meminta Shopee mengembalikan dana ke pembeli, setelah itu baru proses investigasi dilanjutkan.

"Ketika kami menemukan apa yang sebenarnya terjadi, maka kami akan memberikan pernyataan resmi ke publik," pungkas Alvin.

Shopee sedang investigasi

Sebelumnya, Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira, mengatakan pihaknya telah menerima laporan terkait konsumen mendapatkan kardus kosong tadi dan sudah menyelesaikan persoalan secara langsung dengan pembeli.

Saat ini, lanjut Radynal, pihak Shopee juga melakukan investigasi secara menyeluruh untuk menemukan fakta-fakta terkait kasus yang dialami sang pembeli ponsel Xiaomi.

"Jika terbukti ada pelanggaran tindak pidana, kami akan proses sesuai aturan yang berlaku, agar kejadian serupa tidak terulang dan memastikan keamanan transaksi di masyarakat tetap terjaga," ujar Radynal ketika dihubungi KompasTekno, Kamis (4/11/2021).

Baca juga: Xiaomi 11T dan 11T Pro Resmi Masuk Indonesia, Ini Harganya

Sementara itu, Head of Public Relations Xiaomi Indonesia, Stephanie Sicilia juga sempat mengatakan pihaknya mendukung upaya penelusuran Shopee terkait konsumennya yang mendapati kardus kosong.

"Xiaomi Indonesia mendukung upaya penyelidikan menyeluruh yang dilakukan Shopee dan memastikan hal serupa tidak terulang kembali di kemudian hari," kata Stephanie dalam kepada KompasTekno dalam keterangan terpisah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com