Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kominfo Ungkap Alasan Indosat-Tri Wajib Kembalikan Frekuensi Setelah Merger

Kompas.com - 09/11/2021, 11:31 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah merger disetujui oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Indosat dan Tri wajib mengembalikan pita frekuensi selebar 10 MHz di spektrum 2.100 MHz (2,1 GHz) kepada pemerintah.

Syarat ini tertuang dalam surat persetujuan prinsip penggabungan Indosat-Tri yang diteken oleh Menkominfo Johhny G. Plate pada 5 November 2021 lalu. Kominfo pun mengungkap alasan dari kebijakan ini.

Menurut Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kominfo, Ismail, salah satu alasannya ialah untuk menjaga keseimbangan industri telekomunikasi di Tanah Air.

Sebab, restu merger Indosat-Tri ini diberikan dengan tetap memperhatikan beberapa hal lainnya.

"Seperti prinsip perlindungan konsumen, menjaga persaingan usaha yang sehat, dan tidak melakukan praktik usaha yang diskriminatif," kata Ismail dalam konferensi pers, pada Senin (8/11/2021).

Baca juga: Merger Direstui, Indosat-Tri Wajib Kembalikan Frekuensi 10 MHz

Alasan lainnya, kewajiban pengembalian pita frekuensi selebar 10 MHz di spektrum 2,1 GHz itu juga ditetapkan berdasarkan proses evaluasi terhadap proposal bisnis Indosat Ooredoo Hutchison yang diterima oleh Kominfo pada 20 September 2021 lalu.

Ismail menjelaskan, dalam proses evaluasi tersebut, tim kominfo sudah mempertimbangkan berbagai hal, seperti dari tingkat ekuilibrium (keseimbangan) pada industri telekomunikasi.

Lalu ada pula pertimbangan dari sisi jumlah pelanggan perusahaan gabungan dan rencana pencapain perusahaan Indosat Ooredoo Hutchison ke depannya.

"Itu adalah unsur-unsur teknis yang sudah dipertimbangkan tim secara menyeluruh," kata Ismail.

Ismail menjelaskan, setelah merger, Indosat Ooredoo Hutchison seharusnya memiliki total frekuensi sebesar 145 MHz.

Namun, berdasarkan hasil penilaian tim evaluasi Kominfo dengan berbagai pertimbangan tadi, frekuensi sebesar 135 MHz dinilai sebagai angka yang tepat yang diperlukan dan bisa digunakan oleh perusahaan hasil merger Indosat-Tri ke depannya.

Makanya, frekuensi sisanya yang sebesar 10 MHz harus dikembalikan kepada negara. Kominfo menetapkan frekuensi yang dikembalin harus yang berada di spektrum 2.100 MHz (2,1 GHz).

"Kalo melihat kondisi sekarang, ini (pengembalian 10 MHz) adalah hasil optimal,"

Selain itu, kata Ismail, kewajiban pengembalian frekuensi tersebut ditetapkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan spektrum bagi penggunaan spektrum frekuensi untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya.

Baca juga: Kominfo Restui Merger Indosat dan Tri, Ini Nama Baru Perusahaan

Bentuk evaluasi

Ismail menegaskan, keputusan persetujuan dari setiap aksi merger dan konsolidasi dari perusahaan telekomunikasi di Indonesia ini sifatnya case by case, alias berbeda-beda bergantung kasusnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com