Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Mark Zuckerberg Belajar Coding Sejak Usia 3 Tahun

Kompas.com - 09/11/2021, 19:10 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Sumber Metro

KOMPAS.com - CEO Meta, Mark Zuckerberg, menilai bahasa pemrograman (coding) sebagai salah satu ilmu yang harus ditanamkan pada generasi muda, terutama sejak usia dini.

Menurut keterangan sang istri, yakni Priscilla Chan, Mark telah mengajarkan coding kepada anaknya sejak menginjak usia tiga tahun.

Chan menjelaskan bahwa kebiasaan unik tersebut kerap dilakukan Mark menjelang waktu tidur kedua putrinya, yakni August (4 tahun) dan Maxima (5 tahun).

"Terkadang mereka membaca buku bersama. Adakalanya mereka akan melakukan coding bersama," ungkap Chan. "Mark telah melakukan itu dengan August sejak dia berusia tiga tahun," lanjut Chan.

Baca juga: Facebook Diminta Bayar Rp 287 Miliar gara-gara Ganti Nama Jadi Meta

Selain dianggap sebagai salah satu ilmu yang penting, coding juga dinilai bisa jadi aktivitas menarik bagi  anak-anak, terutama dari segi visual. Sebab, coding memungkinkan anak-anak membangun sebuah situs yang dirancang sesuai dengan keinginan mereka.

Coding juga menampilkan susunan fungsi yang dikategorikan dengan warna yang bervariasi, sehingga dapat menarik perhatian anak-anak. Mark bahkan telah membagikan foto salah satu anaknya, yakni August, yang terlihat sedang belajar bahasa pemrograman.

"Kano cukup luar biasa dalam hal mengajarkan anak-anak membuat kode," tulis Mark melalui akun Facebook pribadinya.

Tak boleh main medsos sebelum 13 tahun

Meski telah mengenalkan bahasa pemrograman kepada anaknya pada usia yang cukup belia, namun Chan mengaku tidak mengizinkan kedua putrinya untuk mengakses media sosial, setidaknya hingga mencapai usia 13 tahun.

"Tidak boleh, sampai mereka berusia 13 tahun karena itulah peraturannya," jelas Chan.

Pernyataan yang disampaikan oleh Chan terbilang lumrah, mengingat Mark sendiri telah menerapkan syarat minimal 13 tahun untuk bisa menggunakan platform media sosial Facebook dan Instagram.

Sebagai salah satu jejaring sosial yang populer, Instagram telah mendapat kecaman karena dinilai dapat memberikan pengaruh buruk terhadap remaja.

Stigma buruk tersebut telah melekat pada diri Facebook dan Instagram setelah beredarnya sebuah dokumen internet yang dibocorkan oleh mantan karyawan Facebook, yakni Frances Haugen.

Baca juga: Mantan Karyawan Ungkap Facebook Utamakan Profit ketimbang Keamanan Pengguna

Di dalamnya, menurut Haugen, disebutkan bahwa Facebook mengetahui tentang dampak buruk yang dihasilkan oleh jejaring sosialnya terhadap keamanan pengguna. Meski begitu, dia menuding Facebook bersikap abai.

Haugen juga menilai bahwa Instagram sejatinya tidak dirancang secara baik untuk dapat digunakan oleh kalangan remaja.

"Ketika anak-anak menggambarkan penggunaan Instagram mereka, penelitian Facebook sendiri menggambarkannya sebagai 'narasi seorang pecandu'," kata Haugen, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Metro, Selasa (9/11/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Metro
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com