Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Ungkap Jumlah Posting "Bullying" dan Pelecehan di Platformnya

Kompas.com - 11/11/2021, 09:33 WIB
Conney Stephanie,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, Facebook mengungkap laporan angka prevalensi kasus perundungan (bullying) dan pelecehan di media sosialnya.

Laporan ini dibuat berdasarkan data Community Standards Enforcement Report Facebook sepanjang kuartal III-2021.

Prevalensi adalah statistik yang digunakan Facebook untuk melacak keberadaan konten-konten yang dianggap melanggar kebijakan, yang lolos dari sistem deteksi otomatis Facebook.

Menurut laporan Facebook, prevalensi bullying dan pelecehan di Facebook pada kuartal III-2021 adalah sebesar 0,14-0,15 persen untuk setiap 10.000 konten yang ditampilkan.

Baca juga: Facebook Diminta Bayar Rp 287 Miliar gara-gara Ganti Nama Jadi Meta

Artinya, dari setiap 10.000 konten yang muncul di Facebook, terdapat 5 hingga 6 konten yang mengandung unsur bullying dan pelecehan, yang lolos dari sistem deteksi otomatis Facebook.

Facebook sendiri mengklaim telah menghapus 9,2 juta konten bullying dan pelecehan di platformnya pada kuartal III-2021.

Dari 9,2 juta konten tersebut, 59,4 persen di antaranya diidentifikasi secara proaktif lewat sistem otomatis berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

"Bullying dan pelecehan adalah salah satu masalah paling kompleks yang harus segera ditangani karena konteksnya sangat penting," kata Antigone Davis (Global Head of Safety Facebook) dan Amit Bhattacharyya (Product Management Director Facebook).

Di samping itu, prevalensi kasus kekerasan dan intimidasi di Facebook pada kuartal ketiga 2021 adalah sebesar 0,04-0,05 persen untuk setiap 10.000 konten yang ditampilkan.

Itu artinya, dari setiap 10.000 konten yang muncul di Facebook, terdapat 4 hingga 5 konten yang mengandung kekerasan dan intimidasi.

Baca juga: 49 Persen Netizen di Indonesia Pernah Mengalami Bullying di Medsos

Jejaring sosial bernuansa biru itu juga mengaku telah menghapus 13,6 juta konten yang mengandung kekerasan dan intimidasi. Hampir semuanya atau sekitar 96,7 persen diidentifikasi dengan sistem otomatis berbasis AI.

Dihimpun KompasTekno dari Engadget, Kamis (11/11/2021), Facebook memperkirakan bahwa perusahaan hanya mampu mengatasi sekitar tiga hingga lima persen konten ujaran kebencian di platformnya, yang berarti sebagian besar konten lainnya bisa saja masih "berkeliaran" di News Feed.

Hal itu lantaran sistem otomatis AI Facebook memiliki keterbatasan dalam mendeteksi konten-konten selain dalam Bahasa Inggris.

"Kami sama sekali tidak menganggap itu sebagai komersial atau sebaliknya. Kami hanya ingin memastikan bahwa pengguna kami dapat memiliki pengalaman positif di platform kami," kata Guy Rosen, VP of Integrity Facebook.

Diklaim menurun

Secara global, prevalensi ujaran kebencian di Facebook terus menurun selama empat kuartal berturut-turut.

Baca juga: Instagram Rilis 3 Fitur Baru Pencegah Bullying

Pada kuartal ketiga 2021, prevalensi ujaran kebencian di Facebook adalah sebesar 0,03 persen untuk setiap 10.000 konten yang ditampilkan. Angka prevalensi ujaran kebencian ini turun dari 0,5 persen pada kuartal sebelumnya.

Facebook menyatakan akan terus mengoptimalkan teknologi AI dalam mengambil tindakan untuk memberantas konten-konten berbau ujaran kebencian di jejaring sosialnya.

"Kami terus memantau angka penurunan ujaran kebencian dengan memaksimalkan teknologi kami untuk memberantas konten-konten tersebut dari News Feed," tulis Facebook dalam sebuah posting.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com