Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Fast Charging dan Quick Charging, Bisakah Merusak Baterai?

Kompas.com - 15/11/2021, 11:03 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hampir kebanyakan charger smartphone kelas menengah dan atas (flagship) telah didukung oleh fitur pengisian daya yang cepat.

Hal ini ditandai dengan keterangan fast charging yang tertera pada kotak kemasan ponsel. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin juga pernah mendengar istilah quick charging.

Meski terdengar sama, namun kedua istilah tersebut sebenarnya dua hal yang berbeda. Lantas, apa beda fast charging dan quick charging?

Untuk mengetahui apa beda fast charging dan quick charging, ada baiknya untuk menyimak penjelasan berikut.

Apa arti Fast Charging

Fast charging merupakan fitur pengisian daya baterai secara cepat yang umumnya dihantarkan melalui kabel (wired).

Baca juga: Teknologi Fast Charging Ponsel Bisa Bunuh Powerbank?

Serupa dengan namanya, fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengisi baterai dalam waktu yang cukup singkat.

Fast charging umumnya ditemukan pada charger yang mendukung kabel berjenis USB Type-C. Untuk dapat bisa dikategorikan sebagai fast charging, sebuah charger harus memiliki daya hantar listrik sebesar 15 Watt.

Daya hantar ini diformulasikan dari kombinasi satuan Ampere (A) dan Volt (V). Singkatnya, pengisian daya pada 3 Ampere/5 Volt dapat menghantarkan daya hingga 15 Watt.

Apa arti Quick Charging

Sementara itu, quick charge adalah sebuah trademark yang diberikan perusahaan Qualcomm pada produk smartphone bikinannya.

Trademark ini umumnya disematkan pada produk charger yang kompatibel dengan chipset smartphone yang juga diluncurkan oleh Qualcomm.

Beda fast charging dan quick charging

Secara garis besar, fast charging dan quick charging memiliki fungsi yang serupa, yakni mampu mengisi daya ponsel dengan cepat.

Hanya saja, istilah quick charging hanya dapat digunakan pada perangkat yang memakai chipset produksi Qualcomm.

Sementara istilah fast charging lebih universal, karena bisa dipakai pada smartphone dan charger yang mendukung pengisian daya cepat, tanpa terkecuali.

Redmi Note 10 Pro dibekali baterai berkapasitas 5.020 mAh yang sudah mendukung fast charging 33 watt.KOMPAS.com/ GALUH PUTRI RIYANTO Redmi Note 10 Pro dibekali baterai berkapasitas 5.020 mAh yang sudah mendukung fast charging 33 watt.

Baik fitur fast charging dan quick charging dapat berfungsi dengan baik, apabila digunakan pada perangkat yang kompatibel.

Lalu, bagaimana jika smartphone yang kompatibel tidak lagi menggunakan charger dengan fitur fast charging atau quick charging?

Baca juga: Google Larang Vendor Android Modifikasi Quick Charging

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com