Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Fast Charging dan Quick Charging, Bisakah Merusak Baterai?

Kompas.com - 15/11/2021, 11:03 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Smartphone tersebut masih dapat mengisi daya baterai, meski tidak menggunakan charger asli yang disertakan pada kotak kemasan pembelian.

Kendati demikian, proses pengisian daya yang dilakukan tidak dapat berjalan secepat saat menggunakan kepala charger aslinya. Sebab, daya yang dihantarkan bisa jadi lebih rendah dibanding yang direkomendasikan.

Hal ini tentu berdampak pada proses pengisian baterai yang lebih lama. Apabila baterai smartphone tidak terisi pada kecepatan yang dijanjikan, maka baterai tersebut berpotensi dapat mengalami kerusakan.

Solusi terbaik yang bisa dilakukan pengguna adalah dengan kembali menggunakan charger asli.

Namun jika tidak memungkinkan, pengguna disarankan untuk setidaknya menggunakan kepala charger asli karena memiliki pengaturan daya yang sesuai dengan yang diperlukan oleh smartphone.

Bisa bikin umur baterai pendek?

Beberapa pengguna mungkin sudah pernah mendengar mitos tentang fitur fast charging atau quick charging bisa memperpendek umum baterai itu sendiri.

Faktanya, hal tersebut tidaklah benar. Saat merancang smartphone, vendor tentu sudah dengan hati-hati memformulasikan kombinasi antara jenis baterai (umumnya lithium-ion) dengan daya hantar charger.

Dilihat dari cara kerjanya, fitur fast charging dan quick charging akan mengisi daya baterai dengan cepat hingga 50-80 persen.

Setelah mencapai kapasitas tertentu, proses pengisian daya akan semakin lamban dari waktu ke waktu.

Proses pengisian daya sendiri terbagi menjadi tiga tahap, yakni arus konstan, saturasi, dan trickle/topping.

Baca juga: Studi: Wireless Charging Bisa Mengurangi Umur Baterai Ponsel

Pada fase konstan, charger akan menghantarkan daya baterai dengan tinggi sehingga proses pengisian baterai berlangsung dengan cepat.

Selanjutnya, tahap saturasi dimulai ketika tegangan telah mencapai puncaknya yang diikuti oleh menurunnya arus daya.

Terakhir pada fase trickle/topping, daya akan mengalir perlahan atau secara berkala hingga baterai terisi penuh.

Usia baterai

Terakit usia baterai, daya tahan baterai yang mendukung fitur pengisian daya cepat diklaim cenderung lebih kuat dibandingkan dengan baterai yang tidak kompatibel.

Namun, fitur pengisian daya cepat juga dapat memengaruhi penggunaan smartphone. Karena baterai dapat terisi cepat, tak jarang penggunaan smartphone justru akan semakin intens, sehingga dibutuhkkan lebih banyak proses charging.

Baterai ponsel umumnya memiliki umur penggunaan yang optimal tiga hingga lima tahun, atau antara 500 hingga 1.000 kali siklus (cycle) pengisian daya.

Proses pengisian daya yang sering dilakukan tentu dapat mengurangi umur penggunaan baterai, sehingga performanya tidak lagi akan sebaik dulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com