Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendiri YouTube Protes Jumlah "Dislike" Disembunyikan

Kompas.com - 15/11/2021, 18:12 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - YouTube akhirnya resmi menyembunyikan jumlah dislike di video. Melalui blog resminya, YouTube mengatakan kebijakan ini diterapkan untuk mengubah kebiasaan menonton YouTube.

Selain itu, kebijakan ini disebut bertujuan untuk menciptakan ruang positif bagi kreator konten untuk berekspresi dan berkreasi. YouTube menyadari bahwa tidak semua orang bakal mendukung kebijakan baru mereka.

"Kami tahu beberapa pengguna mungkin tidak akan setuju dengan kebijakan ini, namun, kami percaya ini langkah yang tepat untuk platform YouTube," kata YouTube.

Namun, kebijakan ini justru diprotes oleh pendiri YouTube sendiri, yakni Jawed Karim.

Seperti diketahui, Karim adalah salah satu orang yang mengembangkan YouTube, bersama rekannya, Chad Hurley dan Steve Chen.

Baca juga: Resmi, YouTube Sembunyikan Jumlah Dislike di Video

Protes Karim atas hilangnya jumlah dislike YouTube disampaikan secara "diam-diam".

Karim menulis protesnya di kolom deksripsi video legendaris berjudul "Me at the Zoo".
Video ini adalah video pertama yang diunggah ke YouTube 16 tahun lalu.

"Ketika setiap YouTuber setuju menghapus dislike adalah ide yang buruk, maka memang demikian. Coba lagi, YouTube," begitu Tulis Karim dalam deskripsi video yang diikuti dengan emoji orang tepuk jidat, yang biasanya mengekspresikan rasa malu atau frustasi.

Tangkapan layar deskripsi di video Me at the Zoo yang diuanggah Jawed Karim 16 tahun lalu, di mana deskripsi video disunting dengan pesan berisi protes atas kebijakan baru YouTube untuk menyembunyikan jumlah dislike.YouTube/jawed Tangkapan layar deskripsi di video Me at the Zoo yang diuanggah Jawed Karim 16 tahun lalu, di mana deskripsi video disunting dengan pesan berisi protes atas kebijakan baru YouTube untuk menyembunyikan jumlah dislike.
Beberapa komentar baru yang menanggapi protes Karim pun bermunculan.

"Ketika Jawed sendiri bilang kalau menghapus jumlah dislike adalah ide yang buruk, sesuatu tampaknya semakin serius," tulis salah satu komentar.

"Sejujurnya, saya senang Jawed setuju kalau menghapus jumlah dislike adalah hal yang tidak tepat," tulis komentar lain mendukung protes karim.

"Kalau Jawed sendiri berpikir jika menyembunyikan dislike adalah ide buruk, maka diskusi berakhir," timpal komentator lain, dihimpun KompasTekno dari YouTube Fandom, Senin (15/11/2021).

Sebagai informasi, ini bukan pertama kalinya deskripsi video "Me at the Zoo" disunting.

Tahun 2019 lalu, seorang hacker yang mengaku sebagai "kthxbai" mengubah deskripsi dengan pesan yang kira-kira meminta orang lain untuk berlangganan (subscribe) ke kanalnya.

Peretasan itu segera diatasi dan deskripsi kembali diubah ke versi orisinil. Di tahun 2021 ini, deskripsi juga sempat diubah, namun kali ini Karim sendirilah yang menyuntingnya.

Baca juga: Video YouTube Jenis Ini Tak Bisa Lagi Dimonetisasi Mulai Bulan Depan

"Video pertama di YouTube. Selagi Anda menunggu Part 2, dengar lagu yang bagus ini," tulis Karim diikuti tautan menuju ke sebuah kanal seorang musisi bernama Clayton Stroup.

Banyak yang menduga deskripsi itu adalah sebuah petunjuk bakal ada video "Me at the Zoo" part 2.

Masih bisa memberikan dislike

YouTube sendiri sebetulnya hanya menyembunyikan jumlah dislike yang ditampilkan ke publik saja. Kreator konten atau pengunggah video masih bisa melihat jumlah dislike yang didapat melalui halaman YouTube Studio.

Tombol dislike juga masih tersedia dan penonton masih bisa memberikan "jempol ke bawahnya" apabila kurang "sreg" dengan video yang ditonton. Di sisi lain, jumlah penyuka/like (jempol ke atas) masih terpampang.

Agaknya, kebijakan ini mulai disebarkan ke lebih banyak negara sejak pertama kali diumumkan 10 November lalu.

Dari pantauan KompasTekno, sejumlah penonton YouTube di Indonesia saat ini sudah tidak bisa lagi melihat jumlah dislike di video.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com