Dengan akan dilakukannya pengurangan rute dan frekuensi penerbangan Garuda, diharapkan di lingkup nasional juga akan terjadi penyesuaian sehingga penerbangan nasional bisa berjalan lebih efektif dan efisien.
Untuk itu Kementerian Perhubungan (kemenhub) yang mempunyai tugas mengatur, mengawasi dan mengendalikan penerbangan nasional dapat memastikan terjadinya penerbangan yang efektif dan efisien dan menguntungkan masyarakat maupun maskapai penerbangan.
Misalnya saja, jika terjadi pengurangan frekuensi penerbangan Garuda di satu rute, Kemenhub jangan serta-merta memberikan slot penerbangannya kepada maskapai lain. Namun bisa dilakukan evaluasi dari sisi penawaran dan permintaan sehingga didapat jumlah penerbangan yang sama-sama menguntungkan bagi maskapai dan penumpang.
Namun jika mundurnya Garuda menyebabkan tidak adanya penerbangan di rute tersebut, pemerintah tentunya harus mengupayakan tetap terjadinya konektivitas di wilayah tersebut.
Pemerintah juga sebaiknya tidak intervensi kebijakan harga tiket yang dilakukan oleh maskapai. Jika kebijakan tersebut tidak melanggar aturan yang dibuat Kemenhub, biarkan saja. Namun jika melanggar, harus diberi sanksi yang keras.
Pemerintah lebih baik menambah fokus pada sosialisasi aturan-aturan operasional keselamatan dan bisnis penerbangan kepada stakeholder industri penerbangan dan pada masyarakat. Dengan demikian aturan tersebut bisa dilaksanakan dengan baik pada tataran industri dan tidak timbul gejolak di masyarakat akibat ketidaktahuan aturan.
Kondisi semua maskapai yang terpuruk, bahkan sebelum pandemi, mengindikasikan ada yang salah pada tugas pengaturan, pengawasan dan pengendalian yang dilakukan pemerintah itu.
Garuda adalah entitas nasional yang mempunyai nilai historis dan nilai ekonomis yang sama-sama penting. Pangsa pasar penerbangan di Indonesia sangat besar sehingga potensi Garuda untuk berkembang juga terbuka lebar.
Kita harus mendukung langkah-langkah restrukturisasi Garuda baik intenal dan eksternal. Jika pemerintah tidak sanggup melaksanakannya, biarkan kami, bangsa Indonesia yang akan membantu menolong Garuda.
Dulu di awal kemerdekaan, rakyat Aceh pernah menyokong pemerintah dengan patungan membeli pesawat terbang “Seulawah” yang menjadi cikal-bakal penerbangan sipil Indonesia. Saat ini pun seharusnya bangsa Indonesia juga mampu untuk menolong Garuda.
Namun para pejabat yang pesimis atau berpotensi menghalangi, baik menteri, wakil menteri, direktur jenderal maupun direktur, sebaiknya mengundurkan diri atau setidaknya jangan membuat pernyataan dan kebijakan yang justru membuat blunder.
Biarkan kami, bangsa Indonesia yang menolong Garuda dan penerbangan Indonesia. ***
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.