Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/11/2021, 12:11 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pendiri Twitter Jack Dorsey resmi mundur dari jabatan Chief Executive Officer (CEO) Twitter. Selanjutnya, posisi CEO Twitter diisi oleh Parag Agrawal.

Sekilas nama Parag Agrawal terdengar asing di telinga. Meski begitu, sebenarnya Agrawal sendiri bukanlah orang baru di Twitter.

Lantas siapa itu Parag Agrawal?

Agrawal adalah seorang ilmuwan komputer kelahiran Mumbai India, berusia 37 tahun. Ia adalah lulusan Universitas Stanford AS pada tahun 2012, dengan gelar Doktor (PhD) dalam ilmu komputer.

Baca juga: 3 Alasan Jack Dorsey Mundur dari Jabatan CEO Twitter

Sebelum lulus, Agrawal sudah bekerja di Twitter sejak satu dekade yang lalu atau tepatnya pada Oktober 2011. Sebelum di Twitter, Agrawal juga sempat bekerja di bidang penelitian di AT&T Labs, Microsoft dan Yahoo.

Sosok penting dalam pengembangan bisnis Twitter

Mantan wakil presiden senior produk di Twitter, Kevin Weil mengatakan, Agrawal adalah sosok yang berperan penting dalam pengembangan bisnis inti Twitter.

"Dia sudah ada sejak awal, dari membangun banyak platform iklan Twitter, hingga me-ranking tweet di timeline jadi lebih relevan, dan banyak lagi," kata Weil.

Di masa awal keberadaannya di Twitter, Agrawal disebut menjadi sosok yang menonjol dari unit periklanan Twitter. Ia mengintegrasikan teknologi yang disebut sebagai machine learning, sistem matematika yang dapat mempelajari keterampilan tertentu dengan menganalisis data.

Dengan menggunakan machine learning, Agrawal dan tim mengembangkan suatu cara untuk menargetkan iklan tertentu ke pengguna Twitter tertentu. Cara ini kemudian berhasil membantu meningkatkan pendapatan Twitter.

Baca juga: Kebijakan Baru Twitter, Semua Pengguna Kini Bisa Bikin Spaces

Pengintegrasian machine learning ke periklanan Twitter disebut menjadi langkah penting, sebab membantu meningkatkan pertumbuhan dan pendapatan Twitter.

Setidaknya begitulah menurut Gopal Rajpurohit, insyinyur software di unit iklan Twitter pada 2012-2018, sebagaimana dihimpun dari CNBC.

Setelah itu, Agrawal bergabung menjadi anggota dari "Grup Arsitektur Twitter" atau T.A.G., tim insinyur top Twitter yang meninjau dan menyempurnakan proyek perusahaan yang sedang dikembangkan.

Agrawal juga dinobatkan sebagai insinyur terkemuka pertama di Twitter karena hasil pekerjaannya yang berdampak pada pendapatan dan percepatan pertumbuhan audiens Twitter pada tahun 2016 dan 2017, sebagaimana dihimpun dari Variety.

Sebelum naik jabatan jadi CEO pada 2021 ini, Agrawal sudah lebih dulu menjabat sebagai Chief Technology Officer (CTO) Twitter sejak 2017.

Sebagai CTO, Agrawal bertanggung jawab memandu pengembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intellligence/AI) dan machine learning di Twitter. Sekaligus bertanggung jawab menyiapkan strategi teknis dari pemanfaatan dua teknologi tersebut.

Di samping itu, Agrawal juga memimpin proyek yang membuat tweet di timeline menjadi lebih relevan bagi pengguna Twitter.

Sosok CEO baru yang tepat

CEO Twitter yang baru Parag Agrawal dan mantan CEO Twitter Jack Dorsey.The New York Times, CNBC CEO Twitter yang baru Parag Agrawal dan mantan CEO Twitter Jack Dorsey.
Dalam sebuah twit di akun Twitter pribadinya dengan handle @jack, Dorsey membagikan sebuah e-mail yang ia tulis untuk tim Twitter.

Dalam e-mail itu, Dorsey mendeskripsikan Parag Agrawal sebagai sosok yang pas untuk mengisi posisi CEO Twitter yang ditinggalkannya.

"Dia (Agrawal) telah menjadi pilihan saya selama beberapa waktu mengingat seberapa dalam dia memahami perusahaan dan kebutuhannya," kata Dorsey.

Baca juga: Profil Jack Dorsey, Pendiri Twitter dan Anak Punk yang Rajin Puasa

Ia menambahkan, Agrawal juga merupakan sosok yang berada di balik setiap keputusan penting Twitter yang membantu perusahaan berubah.

Dorsey melihat Agrawal sebagai sosok yang ingin tahu, suka mengeksplorasi, rasional, kreatif, sadar diri, dan rendah hati. Di bawah kepemimpinan Agrawal, Dorsey mengatakan, tim Twitter memiliki potensi untuk mengubah perusahaan ke arah yang lebih baik.

"Kepercayaan saya kepadanya (Agrawal) sebagai CEO, sangat dalam," kata Dorsey.

Penerus spiritual Dorsey

Beberapa pengamat teknologi menyebut Parag Agrawal pantas menjadi CEO Twitter, karena Agrawal adalah "penerus spiritual" dari Jack Dorsey.

Sebab, baik Dorsey dan Agrawal disebut sama-sama pendiam, sopan, sangat paham teknis, dan antusias soal internet, di mana kekuasaan dan kontrol diberikan kembali kepada pengguna (user).

Selain itu, Agrawal telah menjadi partner terdekat Dorsey selama beberapa waktu, untuk mempertimbangkan masa depan Twitter.

Menurut seorang mantan eksekutif Twitter yang tak ingin disebut namanya, Dorsey dan Agrawal memiliki visi yang sama untuk mendesentralisasikan media sosial.

Secara khusus, sebelumnya, Agrawal juga ditugaskan untuk memimpin Project Bluesky pada tahun 2019.

Baca juga: Begini Seharusnya Media Sosial Menurut CEO Twitter

Bluesky adalah sebuah proyek penelitian Twitter untuk menetapkan standar terbuka dan terdesentralisasi untuk platform media sosial, termasuk soal moderasi dan algoritma yang bisa diatur oleh penggunanya sendiri.

Agrawal juga jadi sosok di balik upaya Twitter memasukkan mata uang kripto (cryptocurrency) seperti Bitcoin, ke platform Twitter untuk keperluan memberikan tip ke kreator konten.

Dipuji soal kepemimpinannya

Selain kemampuannya, Agrawal juga dipuji karena kepemimpinannya selama di Twitter. Misalnya seperti yang diungkap oleh Timothy Chklovski, mantan insinyur software di Twitter.

"Parag sangat fenomenal. Ia dapat memahami masalahnya, begadang untuk menyelesaikannya, membimbing orang lain – dia adalah paket lengkap," kata Chklovski, yang bekerja dengan Agrawal dari 2012-2014.

Sementara Dorsey sendiri menilai Parag sebagai CTO Twitter berhasil memimpin dengan hati dan jiwanya.

Gaji CEO Twitter yang baru

Parag Agrawal sudah resmi menjadi CEO Twitter, menggantikan Jack Dorsey, mulai Senin (29/11/2021). Agrawal bakal menjadi nakhoda baru tim Twitter yang kini berjumlah lebih dari 5.500 orang.

Menurut dokumen pengajuan (filing) Twitter ke Komisi Pasar Modal AS (Securities Exchange Commission/SEC), Agrawal bakal menerima gaji tahunan sebesar 1 juta dollar AS (sekitar Rp 14,3 miliar).

Baca juga: Setahun, Gaji Bos Twitter Tak Lebih dari Rp 20.000

Selain gaji, Agrawal juga bakal mendapatkan dua kompensasi tambahan berupa unit saham terbatas (restricted stock units/RSU) senilai masing-masing 12,5 juta dollar AS (kira-kira Rp 178,8 miliar), sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The New York Times, Selasa (30/11/2021).

Dengan syarat dan ketentuan yang berlaku, Agrawal bisa mendapatkan kompensasi dalam bentuk unit saham Twitter terbatas, dengan total sekitar Rp 357,6 miliar.

Sebagai CEO baru, Agrawal diharapkan dapat memenuhi target internal Twitter yang cukup agresif.

Twitter mengatakan awal tahun ini bahwa mereka bertujuan untuk memiliki 315 juta pengguna aktif harian (daily active user/DAU) yang dapat dimonetisasi pada akhir 2023.

Target lainnya, setidaknya perusahaan juga dapat menggandakan pendapatan tahunannya pada 2023.

Menurut data Statista untuk kuartal III-2021, Twitter sendiri saat ini memiliki 211 juta pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com