Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Jack Dorsey, Twit Pertama hingga Pamit Tinggalkan Twitter

Kompas.com - 01/12/2021, 09:10 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

"Akhirnya kami memilih kata 'Twitter'. Maknanya adalah 'serentetan informasi yang tidak penting' dan 'kicauan burung'. Memang seperti itulah produknya," ujar Dorsey dalam sebuah artikel yang dimuat Los Angeles Times tahun 2009 lalu.

Baca juga: Kicauan Pertama Pendiri Twitter Laku Terjual Rp 41 Miliar

Tanggal 21 Maret 2006, twit pertama di dunia diunggah. Twit itu diunggah Dorsey dengan tulisan "just setiing up my twttr" atau dalam bahasa Indonesia diartikan "baru menyiapkan 'twttr' saya".

Pada Oktober 2006, Obvious Corp dibentuk. Perusahaan itu lalu mengakuisisi Odeo dan seluruh asetnya termasuk situs Odeo.com dan Twitter.com dari investor. Pada bulan April 2007, Twitter diperkenalkan sebagai perusahaan mandiri dan Dorsey ditunjuk sebagai CEO Twitter yang pertama.

Sejak saat itu, popularitas Twitter melesat. Tidak cuma peningkatan pengguna, Dorsey juga sukses mebawa Twitter meraih dua kali putaran investasi dari sejumlah pemodal ventura.

Namun, posisi Dorsey sebagai CEO harus digantikan Williams pada Oktober 2008.
Dorsey lalu diangkat menjadi pimpinan eksekutif. Williams hanya bertahan dua tahun sebagai CEO hingga akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri.

Setelah Williams, jabatan CEO diemban oleh Dick Costolo, sosok yang dikenal dekat dengan Dorsey.

Namun, kinerja Twitter meredup di tangan Costolo, hingga akhirnya ia mengundurkan diri di tahun 2015. Setelah Costolo, kursi CEO kembali diduduki oleh Dorsey hingga penghujung pada November 2021 ini.

Evolusi jumlah karakter, dari 140 hingga 280

Saat kali pertama diluncurkan, Twitter membatasi 140 karakter per kicauan. Alasannya tak lain karena saat itu Twitter memang dirancang untuk mengirim pesan berbasis SMS yang memiliki karakter terbatas, yakni 160 karakter.

Mulanya, Twitter tidak menerapkan batasan karakter untuk satu kicauan. Tetapi ketika dicoba mengirim twit dengan lebih dari 160 karakter, SMS akan terkirim dua kali sehingga dapat menghabiskan pulsa lebih banyak.

Akhirnya, dipilihlah batas maskimal 140 karakter dan 20 karakter sisanya digunakan untuk nama akun. Seiring perkembangan teknologi dan perilaku pengguna, Twitter melipatgandakan batasan jumlah karakter menjadi 280.

Pernah terpuruk, hingga bangkit lagi

Perjalanan Dorsey mengembangkan Twitter selama belasan tahun tentu tidak selalu mulus. Dorsey memang pernah berjasa meningkatkan popularitas Twitter sejak didirikan.

Namun pada akhir 2013, jumlah pengguna Twitter mulai melamban. Salah satu faktornya adalah persaiangan media sosial lain yang tumbuh pesat, seperti Instagram (yang saat itu sudah diakuisisi Facebook), Snapchat, Facebook, dan sebagainya.

Saat itu jumlah pegguna Twitter memang tumbuh 3,8 persen. Akan tetapi, angka tersebut adalah pertumbuhan terendah sejak Twitter berdiri.

Perlambatan berlanjut hingga 2014. Saham Twitter merosot tajam sekitar 24 persen pada perdagangan di bursa saham Amerika Serikat (AS).

Lambat laun, Twitter mulai bangkit. Terlihat dari kuartal-I 2020, pengguna aktif hariannya melonjak dari 134 juta di kuartal I-2019, menjadi 166 juta. Lonjakannya sekitar 24 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com