Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twitch Punya Fitur untuk Tandai Pengguna "Toxic"

Kompas.com - 01/12/2021, 15:05 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Twitch punya fitur baru untuk memberantas para pengguna toxic, alias pengguna yang berperilaku tidak baik atau kasar yang berkeliaran di platformnya.

Fitur bernama Suspicious User Detection ini dapat mendeteksi pengguna yang bandel dan dianggap mencurigakan. Maksud dari mencurigakan di sini adalah pengguna tersebut kemungkinan pernah berusaha menghindar dari pemblokiran.

Sebagaimana diketahui, kreator, streamer, atau pemilik sebuah channel (kanal) di Twitch bisa memblokir pengguna yang tidak diinginkan dari kanal mereka. Misalnya, jika pengguna tersebut kerap melontarkan kata-kata kasar.

Nah, pengguna yang diblokir tersebut bisa saja membuat akun baru dan kembali ke kanal tersebut. Pengguna yang berperilaku seperti inilah yang akan ditandai oleh fitur Suspicious User Detection ini.

Twitch akan menganalisis dan mendeteksi perilaku akun tersebut menggunakan Machine Learning. Jika mirip dengan akun yang pernah diblokir, maka mereka akanmelabeli akun tersebut sebagai "akun mencurigakan".

Baca juga: Twitch Diretas, Data Gaji Streamer Ikut Bocor

Nantinya tanda "akun mencurigakan" akan dapat dilihat oleh kreator atau pemilik kanal. Jadi, ketika "akun mencurigakan" itu masuk dan menonton kanal tertentu, sang pemilik kanal bisa memutuskan tindakan yang akan diambil. 

Menurut Director Product for Community Health Twitch, Alison Huffman, fitur ini hadir sebagai respons dari permintaan komunitas Twitch. Mereka menginginkan fitur yang bisa membantu memberantas para pengguna toxic.

"Kami merancang fitur ini untuk mempermudah moderator dan kreator konten untuk memberikan informasi terkait pengguna yang berpotensi telah melakukan Ban Evasion dari kanal lain," kata Alison, dikutip KompasTekno dari TheVerge, Rabu (1/12/2021).

Nantinya, pengguna yang termasuk dalam kategori ini bakal dilabeli dengan frasa "Suspicious User".

Menggunakan machine learning

Menurut pihak Twitch, pelabelan ini mengandalkan teknologi machine learning, di mana sistem bakal menelusuri kegiatan pengguna di platform tersebut, termasuk berbagai pesan yang pernah mereka kirimkan.

Terkait pesan, pengguna yang dianggap mencurigakan juga bakal dilabeli dengan dua kategori "Suspicious User", yaitu "Restricted" dan "Possible", ketika mereka mengirimkan pesan di jendela percakapan pada suatu kanal (Stream Chat).

Baca juga: Perampokan Streamer Twitch Tersiar saat Live Streaming

Ilustrasi pengguna mencurigakan yang sudah dilabeli dengan Restricted terkait Ban Evasion di Twitch.KOMPAS.com/BILL CLINTEN Ilustrasi pengguna mencurigakan yang sudah dilabeli dengan Restricted terkait Ban Evasion di Twitch.
Restricted berarti pengguna itu sangat mungkin pernah berupaya menghindari "ban". Sementara itu Possible berarti pengguna tersebut sedikit kemungkinannya untuk melakukan Ban Evasion, dan isi pesan sendiri masih bisa dilihat pengguna lainnya.

Namun, pengguna bisa menandai pengguna mencurigakan dalam kategori Possible ini, begitu juga memblokirnya, apabila memang dianggap berbahaya.

Menurut Twitch, fitur Suspicious User Detection sendiri sudah bisa digunakan pengguna dan diklaim bakal aktif secara default. Namun, mereka bisa menonaktifkannya melalui menu pengaturan.

Twitch turut menjelaskan bahwa fitur ini belum tentu 100 persen akurat mendeteksi pengguna yang sering melakukan Ban Evasion atau menghindar dari pemblokiran, terlebih di tahap-tahap awal peluncuran fitur tersebut.

Sehingga, pemantauan pengguna yang berperilaku tidak baik, begitu juga keputusan untuk memblokir pengguna lain, sepenuhnya memang ada di tangan pengguna itu sendiri.

Baca juga: Streamer Twitch Ini Raup Rp 223 Juta Hanya dengan Tidur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com