Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trafik Internet Mobile Naik 300 Kali Lipat dalam 10 Tahun Terakhir

Kompas.com - 02/12/2021, 07:01 WIB
Soffya Ranti,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini, semakin banyak orang menggunakan smartphone dan semakin mudah mengakses jaringan internet. Kemudahan itu membuat trafik internet mobile di dunia tumbuh pesat dalam satu dekade terakhir.

Menurut laporan terbaru yang dirilis perusahaan telekomunikasi dan jaringan multinasional, Ericsson, trafik jaringan internet mobile dunia naik 300 kali lipat dibanding 10 tahun lalu.

Pada tahun 2011, Ericsson mencatat jumlah pengguna jaringan 4G mencapai 9 juta. Tahun ini, diprediksi jumlahnya meroket hingga mencapai 4,7 miliar pengguna. Jumlah pengguna smartphone juga meningkat sebanyak 5,5 miliar.

Baca juga: Trafik Internet Indonesia Melonjak

Peningkatan tajam ini tidak terduga oleh Ericsson. Sebab kala itu, Ericsson meremehkan pertumbuhan pengguna smartphone. Di laporannya tahun 2011, Ericsson fokus menghimpun data dari perangkat laptop yang terkoneksi dengan seluler. Padahal di saat yang bersamaan penggunaan smartphone mulai menanjak.

"Penggerak pasar yang terlihat pada waktu itu membuat kami meremehkan laju pertumbuhan pengguna smartphone dan 4G -termasuk pertumbuhan trafik pada perangkat genggam- sambil melebih-lebihkan potensi pertumbuhan laptop dan tablet yang terhubung dengan 4G," tulis laporan tersebut.

Pergeseran pertumbuhan itu dipengaruhi banyak faktor, seperti ketersediaan jaringan, tarif, legislasi pasar, dan sebagainya.

Seperti yang terjadi di Amerika Serikta tahun 2015 lalu, saat penyedia layanan internet menawarkan paket "unlimited" untuk layanan video populer. Layaan pesaing pun ikut menawarkan paket serupa yang juga mempengaruhi peningkatan trafik.

Selanjutnya pada tahun 2017, layanan pesaing baru memasuki pasar telekomunikasi di India dan menawarkan harga yang kompetitif untuk koneksi 4G. Hal itu memicu  peningkatan trafik dan pengguna baru. Dampaknya juga terlihat pada tahun 2018 saat 4G tiba di China.

Baca juga: Membandingkan Kecepatan Internet Indonesia dengan Negara Lain

Prediksi untuk 5G

Laporan tersebut menyebutkan bahwa tren di masa depan sulit diprediksi. Sebab, banyak hal dapat berubah. Untuk internet generasi kelima atau 5G, diprediksi akan tumbuh leih cepat dibanding generasi pendahulunya.

Saat ini, lebih dari 180 penyedia layanan telah meluncurkan layanan 5G di seluruh dunia. Diprediksi, akan ada 660 juta pengguna 5G pada akhir tahun ini, terutama pada wilayah China dan Amerika Utara.

Perlu diketahui bahwa Amerika Utara adalah benua dengan jumlah pengguna 5G tertinggi kedua di dunia setelah wilayah Asia Timur Laut. Diperkirakan, jumlah pengguna 5G di Amerika Utara akan terus meningkat pada tahun 2027.

Baca juga: Siap-siap, Teknologi 5G yang Dinanti Dunia Sudah di Depan Mata

Laporan tersebut menyebutkan bahwa di wilayah Amerika Utara, komersialisasi 5G bergerak dengan cepat. Penyedia layanan internet meluncurkan 5G secara komersial dengan fokus pada mobile broadband dan jaringan telepon tetap nirkabel (FWA).

Diperkirakan 5G akan menggantikan 4G pada akhir 2027 dengan perkiraan 4,4 miliar pengguna. Pertumbuhan akan semakin cepat didukung dengan ketersediaan ponsel dengan harga lebih murah.

Sementara itu, pengguna 4G diprediksi akan mencapai jumlah maksimal di akhir tahun 2021 ini sebesar 4,7 juta. Ericsson mencatat pengguna 4G akan terus turun menjadi 3,3 miliar pada tahun 2027 mengingat mayoritas pengguna ponsel akan beralih pada jaringan yang lebih baru yaitu 5G.

Jaringan 5G semakin luas

Jaringan 5G diharapkan akan tumbuh pada seluruh wilayah, meskipun 4G masih mendominasi. Di wilayah Afrika Sub-Sahara, di mana jaringan 5G berkembang bersamaan dengan jaringan 4G, sinyal High Speed Uplink Packet Access (HSPA) akan tetap dominan, mewakili 40 persen pengguna pada tahun 2027.

HSPA sendiri terbuat dari dua protokol seluler yang meningkatkan kinerja jaringan 3G yang menggunakan protokol kode pita lebar (WCDMA).

Di India, jaringan 4G diperkirakan akan mendominasi namun akan mengalami penurunan saat pengguna mulai beralih pada jaringan 5G. Pengguna diprediksi akan berkurang dari 68 persen pada 2021 menjadi 55 persen pada 2027.

Baca juga: Menjembatani Kesenjangan Digital di Indonesia pada Era 5G

Di Eropa Tengah dan Timur juga diperkirakan hal serupa. Pada tahun 2027, jaringan 4G akan tetap dominan dan diperkirakan akan menyumbang 59 persen dari total pengguna seluler. Sementara pasar 5G diperkirakan hanya mencapai 41 persen. Sedangkan jaringan WCDMA/HSPA akan mengalami penurunan hingga hampir nol pengguna.

Penurunan serupa juga akan terlihat di Eropa Barat karena pengguna 5G diperkirakan akan mencapai 83 persen pada akhir 2027, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Mobile Syrup, Rabu (1/12/2021).

Pada tahun 2027, 5G diharapkan akan mencakup 75 persen populasi dan menjadi teknologi komunikasi yang paling cepat dalam sejarah. Cakupan di negara-negara dengan populasi penduduk tinggi menjadi salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap hal ini.

Para peneliti pun memperhatikan fenomena ini dan menyebutnya sebagai “network sunsets” atau "senjakala jaringan" yang menggambarkan jaringan generasi baru, yakni 4G dan 5G menyebabkan jaringan lama seperti 2G dan 3G dimatikan.

Baca juga: Operator Seluler Indonesia Disarankan Hapus Jaringan 2G dan 3G

Fenomena ini dapat dikategorikan menjadi tiga gelombang. Gelombang pertama, Amerika Utara dan Australia dan beberapa bagian lain di dunia telah mematikan jaringan 2G dan diperkirakan akan mematikan jaringan 3G sebelum pertengahan 2020-an.

Gelombang kedua, Eropa Barat telah menghentikan jaringan 3G dan 2G. Tenggelamnya jaringan 3G telah berlangsung hingga pertengahan 2020-an.

Gelombang ketiga mencakup negara-negara yang masih sangat bergatung pada teknologi lama, karena fokus jaringan 4G dan 5G yang masih lebih rendah. Pada wilayah-wilayah ini jaringan 2G dan 3G diprediksi masih akan ada hingga akhir tahun 2030.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com