KOMPAS.com - Kasus kebakaran yang melanda Gedung Cyber 1 di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (2/12/2021) siang kemarin berdampak pada tumbangnya sejumlah layanan internet dan pusat data (data center).
Salah satu yang terdampak adalah pusat data atau server yang mengelola software Central Equipment Identity Register (CEIR). Hal ini disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate.
Seperti diketahui, CEIR berfungsi untuk mengidentifikasi nomor International Mobile Equipment Identity (IMEI) berbagai perangkat telekomunikasi, seperti smartphone, yang masuk ke Indonesia, sehingga bisa mendapatkan layanan dari operator seluler lokal.
"Server yang mengelola CEIR di Gedung Cyber 1 mengalami shutdown (tumbang), sehingga proses identifikasi IMEI melalui CEIR mengalami gangguan," jelas Johnny dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Jumat (3/12/2021).
Baca juga: Kebakaran di Gedung Cyber Kuningan, Layanan Internet dan Web Hosting Terdampak
Johnny melanjutkan, gangguan pada CEIR tersebut turut berdampak pada prosedur-prosedur registrasi IMEI perangkat, proses penggantian kartu SIM baru, proses aktivasi perangkat, dan lain sebagainya.
Adapun berbagai prosedur terkait registrasi IMEI oleh mesin CEIR yang masih teganggu akibat kebakaran Gedung Cyber 1 kemarin adalah sebagai berikut.
"Seluruh proses tersebut di atas belum dapat dilakukan seperti biasa hingga pemulihan kondisi pasca-kebakaran yang terjadi di Gedung Cyber 1," tutur Johnny.
Untuk saat ini, Johnny mengatakan pihaknya masih menunggu kabar terbaru dari pengelola Gedung Cyber 1 dan pengelola data center CEIR.
Baca juga: Gedung Cyber Kebakaran, Menkominfo Minta Layanan Digital Pakai Server Cadangan
Hal ini dilakukan untuk memastikan langkah selanjutnya yang harus ditempuh terkait pemulihan mesin CEIR, begitu juga proses registrasi IMEI tadi.
"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," pungkas Johnny.
Kebakaran terjadi Kamis siang
Seperti diwartakan sebelumnya, kebakaran sempat melanda Gedung Cyber 1 yang berlokasi di Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis siang kemarin.
Kejadian kebakaran di Gedung Cyber 1 ini sebenarnya bukan pertama kali terjadi. Pada 2014 dan 2015 lalu, gedung tersebut juga pernah dilanda kejadian serupa, masing-masing di lantai 11 dan lantai 8.
Sekadar informasi, Gedung Cyber 1 sendiri dikenal menjadi salah satu lokasi penyimpanan server atau data center sejumlah perusahaan teknologi di Indonesia.
Beberapa saat setelah api "melahap" gedung, aplikasi saham, seperti Ipot dan Ajaib mengalami error, pun demikian dengan layanan web hosting Niagahoster dan Rumahweb Indonesia.
Baca juga: Daftar Aplikasi yang Tumbang Akibat Kebakaran Gedung Cyber