Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pusat Internet Indonesia Tumbang Diamuk Si Jago Merah

Kompas.com - 04/12/2021, 08:05 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Keempat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta juga ternyata menyimpan data center miliknya di Gedung Cyber 1. Di samping itu, Gedung Cyber ini juga merupakan salah satu area kerja Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mengingat banyaknya penyedia layanan berbasis internet yang menaruh data center serta banyaknya layanan yang di-hosting dari data center yang ada di Gedung Cyber 1, agaknya bisa dibayangkan seberapa banyak layanan berbasis internet yang terdampak oleh insiden kebakaran di Gedung Cyber 1.

Murfi mengatakan, keberadaan Gedung Cyber di Indonesia ini sudah menjadi kebutuhan dan kepentingan bagi semua pengguna prasarana teknologi informasinya.

Aplikasi dan layanan internet down

Saat kebakaran terjadi, sejumlah pemilik data center di Gedung Cyber 1, seperti APJII dan Rumahweb Indonesia mengakui bahwa pihaknya melakukan pemutusan arus listrik ke data center miliknya.

Hal tersebut dilakukan demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti overheat (peningkatan suhu) pada data center, misalnya.

Karena tak ada aliran listrik, pertukaran data internet yang biasanya berjalan normal di server yang ada Gedung Cyber 1 akhirnya terputus. Hal ini lantas membuat sejumlah aplikasi dan layanan internet mengalami gangguan dan tak bisa diakses.

Berikut daftar aplikasi dan layanan yang sempat tumbang akibat kebakaran di Gedung Cyber:

  • Aplikasi investasi Ajaib
  • Aplikasi keuanagan IPOT (PT Indo Premier Sekuritas)
  • Penyedia web hosting Niagahoster
  • Penyedia web hosting Rumahweb Indonesia
  • Call center Jakarta Siaga dengan nomor 112 milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta
  • Marketplace Shopee (ShopeePay)
  • Game online Ragnarok
  • Layanan telepon RuangGuru
  • Situs berita Antara
  • Aplikasi MTix milik jaringan bioskop CinemaXXI.

Aplikasi-aplikasi tersebut dikeluhkan bermasalah oleh pengguna mulai Kamis siang, pasca-kebakaran di Gedung Cyber 1.

Baca juga: Daftar Aplikasi yang Tumbang Akibat Kebakaran Gedung Cyber

Kebakaran di Gedung Cyber 1 ini juga berdampak pada pusat data atau server yang mengelola software Central Equipment Identity Register (CEIR).

CEIR sendiri berfungsi untuk mengidentifikasi nomor International Mobile Equipment Identity (IMEI) berbagai perangkat telekomunikasi, seperti smartphone, yang masuk ke Indonesia, sehingga bisa mendapatkan layanan dari operator seluler lokal.

Baca juga: Kebakaran Gedung Cyber Lumpuhkan Mesin CEIR, Registrasi IMEI Ponsel Terganggu

Sejumlah aplikasi dan penyedia layanan yang terdampak telah mengabarkan soal gangguan ini kepada konsumennya melalui akun resmi media sosial masing-masing. Namun, pada Kamis sore hingga malam, sejumlah aplikasi dilaporkan mulai berangsur pulih.

Ujian sekolah ikut tertunda

Kebakaran di Gedung Cyber 1 juga membuat ujian Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil berbasis komputer/computer based test (CBT) di sejumlah sekolah yang seharusnya dilaksanakan pada Jumat (3/12/2021), harus ditunda.

Ujian PAS ini sendiri diketahui berbasis komputer. Menurut informasi yang diterima KompasTekno, data center milik provider CBT yang digunakan untuk pelaksanaan PAS di sejumlah sekolah itu berada di Gedung Cyber 1.

Karena terjadi kebakaran di Gedung Cyber 1, data center provider CBT untuk ujian PAS itu terdampak dan akhirnya mengalami gangguan.

Baca juga: Sejumlah Sekolah Tunda Ujian Semester Imbas Kebakaran Gedung Cyber

Menkominfo minta layanan internet gunakan server cadangan

Kebakaran di Gedung Cyber 1 yang sempat membuat aplikasi dan layanan internet tumbang pada Kamis (2/12/2021) ini akhirnya membuat Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate angkat bicara.

Johnny meminta agar setiap penyedia layanan dan platform digital yang menaruh server di Gedung Cyber dan terdampak kebakaran, untuk menggunakan server cadangannya (backup).

Tujuannya agar lalu lintas internet di Indonesia tetap berjalan dengan normal.

"Kami minta sesegera mungkin mengoptimalkan server backup-nya dan melakukan reroute (pengalihan rute) trafik dengan menghindari sementara jalur ke Gedung Cyber," kata Johnny melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Jumat.

Menurut dia, server backup menjadi salah satu skenario mitigasi yang harus dimiliki setiap penyedia layanan digital. Utamanya, ketika terjadi bencana atau kebakaran seperti yang terjadi baru-baru ini.

Baca juga: Gedung Cyber Kebakaran, Menkominfo Minta Layanan Digital Pakai Server Cadangan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com