Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Wujud Satria-I, Satelit Pembawa Internet dari Indonesia

Kompas.com - 07/12/2021, 14:03 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber ,Instagram

KOMPAS.com - Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah menyiapkan Satelit Republik Indonesia Raya (Satria-I) untuk mengorbit pada 2023 mendatang.

Satelit Multifungsi (SMF) ini nantinya akan membawa koneksi internet untuk daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T).

Wujud satelit itu pun kini diungkap oleh perusahaan satelit asal Perancis, Thales Alenia Space, yang menggarap proyek tersebut. Bentuk satelit Satria-I ini terungkap dalam unggahan akun Instagram @thalesaleniaspace.

Sama seperti dengan kebanyakan satelit komunikasi, satelit Satria tampak memiliki sejumlah komponen utama.

Komponen tersebut terdiri dari panel surya untuk sumber listrik satelit, antena satelit untuk mentransmisikan sinyal, serta badan satelit untuk menjalankan fungsi satelit secara keseluruhan. 

Baca juga: Satelit Satria Angkat Martabat 26,5 Juta Penduduk 3T

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Thales Alenia Space (@thalesaleniaspace)

Pada gambar di atas, komponen panel surya tampak mengapit badan satelit.

Kemudian, badan satelit tersebut tampak memiliki komponen berbentuk bulat, mirip seperti antena satelit rumahan atau base transceiver station (BTS) yang menempel di sejumlah menara.

Thales Alenia Space juga menginformasikan bahwa satelit tersebut sepenuhnya bakal mengusung antena yang mendukung frekuensi Ka-band, yang diklaim dapat menghadirkan koneksi internet dengan kapasitas 150 gigabit per detik (Gbps).

Untuk pemosisian, satelit Satria-1 rencananya bakal menempati slot orbit 146 derajat Bujur Timur (BT).

Pergerakan satelit ini sendiri nantinya bakal dipantau oleh beberapa stasiun Bumi yang tersebar di wilayah bagian Barat hingga Timur Indonesia.

Punya 11 stasiun Bumi

Ilustrasi internet berkemampuan satelit.SES Ilustrasi internet berkemampuan satelit.
Sekadar informasi, ada 11 stasiun Bumi yang bakal berkomunikasi dengan satelit Satria-I.

Masing-masing stasiun tersebut berlokasi di Cikarang, Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, dan Jayapura.

Baca juga: Satelit Satria-I Bakal Punya 11 Stasiun Bumi, Ini Lokasinya

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, stasiun Bumi ini diperlukan untuk mengawasi pergerakan satelit Satria-I.

Nantinya, dengan bantuan satelit Satria-I, semua stasiun Bumi ini akan menjangkau sekitar 150.000 titik layanan publik di berbagai sektor, yang terbanyak adalah 93.900 titik sekolah dan pesantren untuk mendukung Pembelajaran jarak Jauh (PJJ) dan ujian berbasis komputer.

Selain itu ada 3.700 titik Puskesmas dan rumah sakit, serta layanan kesehatan lain untuk mendukung kebutuhan database kesehatan yang terintegrasi, serta 3.900 titik layanan keamanan masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Selanjutnya, ada 47.900 titik kantor desa/kelurahan, kecamatan, dan pemerintah daerah lain untuk mendukung pelayanan sistem pemerintah berbasis elektronik (SPBE/e-government), serta 600 titik layanan publik lainnya.

Dimulai 2019 lalu

SpaceX meluncurkan misi Inspiration4 ke orbit Bumi. Ini adalah peluncuran bersejarah karena untuk pertama kalinya warga sipil bisa pergi ke antariksa dengan pesawat ruang angkasa swasta. Ada empat orang yang menjadi bagian misi Inspiration4.  misi Inspiration4 ini diluncurkan dari Pad 39A di Kennedy Space Center milik NASA yang ada di Florida, pada Rabu (15/9/2021) pukul 20.02 EDT atau pada 7.00 WIB, Kamis (16/9/2021).John Kraus/Inspiration4 SpaceX meluncurkan misi Inspiration4 ke orbit Bumi. Ini adalah peluncuran bersejarah karena untuk pertama kalinya warga sipil bisa pergi ke antariksa dengan pesawat ruang angkasa swasta. Ada empat orang yang menjadi bagian misi Inspiration4. misi Inspiration4 ini diluncurkan dari Pad 39A di Kennedy Space Center milik NASA yang ada di Florida, pada Rabu (15/9/2021) pukul 20.02 EDT atau pada 7.00 WIB, Kamis (16/9/2021).
Sebagai informasi, proyek satelit SMF Satria-I yang dijalankan oleh Thales Alenia Space sendiri ditandatangani pertama kalinya oleh BAKTI Kominfo pada Juli 2019 lalu.

Setahun setelahnya, yaitu pada September 2020, konstruksi satelit Satria-I dimulai dan pada Juli 2021, progresnya diklaim telah mencapai 30 persen.

Rencananya, seluruh sistem pada satelit Satria-1 bakal siap pada Maret 2023 mendatang, dan bakal diluncurkan di Space X, Amerika Serikat, sekitar kuartal-II di tahun yang sama.

Baca juga: Apa Itu Satria, Calon Satelit Internet Indonesia?

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate sendiri sebelumnya sempat mengatakan bahwa satelit tersebut ditargetkan bakal beroperasi pada November 2023 mendatang.

"Proyek Satelit Satria-I akan mulai beroperasi pada 17 November 2023 secara komersial menghadirkan internet dengan kapasitas 150 Gigabit per detik (Gbps) di 150.000 titik layanan publik,” ujar Johnny, dikutip KompasTekno dari Kontan.co.id, Selasa (7/12/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ,Instagram
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com