KOMPAS.com - Kelangkaan pasokan chip semikonduktor yang melanda industri teknologi global, imbas pandemi Covid-19, diperkirakan masih akan berlanjut. Setidaknya, kelangkaan chip ini masih akan berdampak pada bisnis dan produksi smartphone Samsung hingga 2022 mendatang.
Chip semikonduktor merupakan salah satu komponen terpenting yang mengotaki berbagai perangkat elektronik, termasuk smartphone.
Jika stok chip terganggu, rantai pasokan komponen perangkat elektronik ke produsen juga bakal terhambat. Ini akhirnya ikut berimbas pada produksi dan harga smartphone.
Sumber yang dekat dengan isu ini mengatakan kepada outlet media The Elec, bahwa masalah kelangkaan chip ini dibahas langsung oleh President dan Head of Mobile Communications Business, Samsung Electronics dalam sebuah pertemuan pada 10 November lalu.
Pertemuan yang turut diikuti oleh para petinggi, termasuk lebih dari 30 eksekutif pemasok komponen utama ponsel Samsung itu membahas rencana bisnis perusahaan untuk 2022.
Pada pertemuan tersebut, para eksekutif mengevaluasi strategi bisnis smartphone Samsung berdasarkan perkiraan keadaan ekonomi global dan tren industri smartphone untuk tahun depan.
Baca juga: Samsung Raup Untung di Tengah Kelangkaan Chipset
Nah, menurut sumber, salah satu agenda utama dalam pertemuan evaluasi bisnis tersebut ialah membahas masalah kelangkaan chip yang telah berlangsung sejak awal 2021 dan berdampak langsung pada Samsung.
Alhasil, Samsung tidak bisa memproduksi smartphone sebanyak yang diinginkan perusahaan. Bahkan, Samsung juga disebut harus menunda peluncuran ponsel Galaxy S21 FE (Fans Edition) gara-gara masalah kelangkaan chip.
Samsung pun meyakini kondisi tersebut masih akan berlanjut pada 2022.
Baca juga: Laptop dan PC Kekurangan Stok, Diprediksi Baru Pulih pada 2022
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.