Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Harbolnas 12.12, Momen Belanja Online yang Tak Lagi "Spesial"

Kompas.com - 12/12/2021, 10:01 WIB
Bill Clinten,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanggal 12 Desember bisa dibilang merupakan tanggal spesial bagi masyarakat yang gemar berbelanja secara daring (online).

Sebab, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), atau biasa dijuluki dengan "12.12" lantaran angka tanggal dan bulannya kembaran.

Untuk memeriahkan momen tersebut, berbagai platform e-commerce pun berlomba-lomba menghadirkan beragam promo, voucher diskon, dan lain sebagainya untuk mendulang "cuan" dan trafik di satu hari tersebut.

Baca juga: Cara Menggunakan Kartu Kredit untuk Belanja Online secara Aman

Nah, pernahkan terlintas di benak Anda bagaimana sebenarnya Harbolnas ini muncul?

Apakah hari "istimewa" tersebut merupakan tradisi atau hanya sebuah momen yang merupakan gimmick semata untuk menarik minat pengguna berbelanja online? Yuk, simak sejarah rbolnas berikut.

Sejarah Harbolnas

Ilustrasi belanja online di platform e-commerce Tokopedia.Dok. Shutterstock/ Stanisic Vladimir Ilustrasi belanja online di platform e-commerce Tokopedia.

Harbolnas dipelopori oleh enam e-commerce besar yang beroperasi di Indonesia, yakni Lazada Indonesia, Zalora, Blanja, PinkEmma, Berrybenka, dan Bukalapak pada 2012 lalu.

Enam e-commerce tersebut berada dinaungi oleh satu organisasi besar yang bernama Asosiasi E-commerce Indonesia (IdeA).

Pada saat 2012 lalu, Harbolnas digelar dengan tanggal, bulan, dan tahun unik yang semua angkanya sama persis, yaitu "121212". 

Awalnya, ajang tersebut digelar untuk mendorong dan mengedukasi masyarakat Indonesia terkait kegiatan belanja secara online.

Namun, seiring berjalannya waktu, momen 12.12, seperti apa yang telah disebutkan tadi, digunakan sejumlah e-commerce untuk tebar promo dan voucher diskon.

Tujuan utamanya adalah supaya pengguna mau mengunjungi platform belanja online tersebut. Sehingga momen Harbolnas juga bisa dibilang sebagai ajang rebutan pengguna yang berbelanja online bagi para e-commerce.

Perayaan belanja daring ini pun kini diawasi oleh IdeA dan semakin semarak dengan dukungan berbagai pihak, termasuk dari industri telekomunikasi, perbankan, logistik, hingga media.

Baca juga: Jelang Harbolnas, E-commerce Diminta Waspadai Lonjakan Traffic

Terinspirasi dari hari belanja online di luar negeri

Black Friday di Amerika Serikat, Black Friday adalah hari belanja dengan diskon tinggi.Michael Nagle untuk Bloomberg Black Friday di Amerika Serikat, Black Friday adalah hari belanja dengan diskon tinggi.

Harbolnas juga tidak muncul begitu saja. Ajang belanja online nasional ini terinspirasi dari beragam perayaan hari belanja online di beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS), Kanada, Inggris, Jerman, Jepang, dan China.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com