Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Harbolnas 12.12, Momen Belanja Online yang Tak Lagi "Spesial"

Kompas.com - 12/12/2021, 10:01 WIB
Bill Clinten,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Pada ajang "Cyber Monday" yang biasa digelar di AS setelah momen Thanksgiving, misalnya, para peritel online berlomba-lomba menawarkan beragam promo menarik di platformnya untuk menarik minat para pembeli.

Ajang Cyber Monday sendiri terinspirasi dari perayaan belanja online "Black Friday" yang digelar setiap hari Jumat setelah Thanksgiving.

Black Friday juga menjadi ajang perayaan musim belanja menjelang Natal. Seperti momen lebaran di Tanah Air, saat Black Friday gerai-gerai luring di AS buka lebih lama dan menawarkan diskon besar-besaran atau cuci gudang untuk menarik pembeli.

Selain Cyber Monday dan Black Friday, Harbolnas juga terinspirasi dari Hari Jomblo alias "Singles' Day" atau "Double 11", atau dikenal pula dengan istilah Bachelors' Day.

Konon, Hari Jomblo yang jatuh setiap tanggal 11 November di China itu kini menjadi ajang belanja daring dan luring terbesar di dunia.

Baca juga: Harbolnas Diprediksi Tetap Diserbu Pembeli meski Indonesia Resesi

Tak lagi "spesial"

Seiring berjalannya waktu, Harbolnas tidak melulu digelar pada tanggal 12 Desember. Pasalnya, sejumlah e-commerce menghadirkan Harbolnas di beberapa bulan sebelum bulan "sakral" tersebut, namun dengan penamaan yang serupa.

Beberapa di antaranya seperti di bulan September (9.9), Oktober (10.10), hingga bulan November (11.11).

Hadirnya Harbolnas di bulan lain ini konon bertujuan untuk mengiming-imingi pengguna dengan aneka promo menarik, supaya trafik platform meningkat.

"Banyak e-commerce yang melihat bahwa angka-angka ganda ini angka yang bagus di masyarakat," kata Ikrar Pradana, Account Strategist Criteo.

"Dari situ dimulailah tanggal-tanggal double itu sebagai hari berbelanja. E-commerce banyak yang membuat festival belanja online di tanggal-tanggal double dan acara puncaknya saat Harbolnas," imbuh Ikrar.

Rangkaian festival belanja yang dimulai sejak bulan September ini agaknya membuat ajang Harbolnas, yang awalnya hanya digelar pada 12.12, tidak lagi "sakral" dan spesial di mata pengguna. Masyarakat tidak lagi harus menantikan akhir tahun untuk menikmati aneka diskon dan voucher.

Baca juga: Orang Indonesia: Ada Diskon atau Tidak, Belanja Online Jalan Terus

Hati-hati diskon palsu

Ilustrasi diskon.Dok. Shopee Ilustrasi diskon.

Terlepas dari tradisi Harbolnas 12.12 yang kini tidak lagi "sesakral" awal kemunculannya, momen belanja online itu tetap dinantikan sebagian masyarakat. Namun, masyarakat harus tetap waspada akan diskon palsu yang diberikan berbagai platform e-commerce.

Sebab, beberapa pelapak "nakal" biasanya menaikkan lebih dulu harga asli berkali-kali lipat sebelum memberikan diskon.

Hal ini tentunya bertujuan untuk memanipulasi pengguna supaya harga yang dilihat seakan-akan sudah mendapatkan diskon yang sangat besar.

Baca juga: Harbolnas Banyak Diskon Palsu, Panitia Minta Pembeli Lebih Cermat

Padahal, harga yang dipampang bisa jadi merupakan harga normal barang tersebut, yang mungkin juga nilainya sama dengan harga setelah diskon.

Dengan begitu, tak ada salahnya untuk mengetahui harga normal dari sebuah barang yang ingin kita beli, demi menghindari penipuan atau promo palsu macam ini.

Hal lainnya yang bisa pengguna lakukan untuk menghindari diskon bodong adalah membandingkan harga barang yang diincar dari satu e-commerce ke e-commerce lainnya. Selamat berbelanja!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com