Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Binance Dekati BCA dan Telkom Ajak Buka Bursa Saham Kripto di Indonesia?

Kompas.com - 13/12/2021, 08:07 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Platform perdagangan mata uang kripto Binance Holding Ltd dikabarkan bakal mendirikan bursa saham mata uang kripto (cryptocurrency) di Indonesia.

Rumor yang beredar menyebut bahwa perusahaan bursa saham terbesar di dunia itu tengah berdiskusi dengan dua perusahaan besar di Indonesia, yakni Bank Central Asia (BCA) dan PT Telkom.

Dengan menggandeng PT Telkom dan BCA, Binance nampaknya berencana untuk memperluas adopsi mata uang kripto di Indonesia.

Sebab, sebagai negara yang memiliki populasi terpadat keempat di dunia, Indonesia dinilai mempunyai potensi besar terhadap perkembangan mata uang kripto.

Baca juga: Kripto Halal sebagai Aset, Haram Jika Dipakai untuk Alat Pembayaran

Hal ini nampaknya tercermin dari minimnya akses ke pinjaman bank dan bentuk keuangan resmi lainnya yang saat ini dapat dijangkau oleh warga Tanah Air.

Dari segi bisnis, bentuk kerja sama ini diklaim mampu membuka jalan bagi Binance terhadap perekonomian yang sedang berkembang pesat, sekaligus memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan keterlibatan dari segi mata uang digital.

Berdasarkan rumor yang beredar, BCA berpotensi dapat menjalin kemitraan dengan Binance melalui entitas terkait lainnya.

Saat ini, diskusi antara pihak Binance, BCA, dan PT Telkom masih berlangsung, sehingga belum ada kepastian terkait ketentuan kesepakatan yang akan dilakukan oleh ketiganya.

Ketika dimintai keterangan lebih lanjut, juru bicara Binance tidak membenarkan atau membantah terkait rumor ini.

"Kami mendukung pertumbuhan berkelanjutan dari industri blockchain secara global dan kami terus mencari peluang bisnis di setiap negara," ungkapnya dihimpun KompasTekno dari Bloomberg, Senin (13/12/2021).

Baca juga: 10 Negara yang Melarang dan Membatasi Mata Uang Kripto

PT Telkom sendiri kabarnya juga sedang mempelajari peluang baru guna menggandeng sejumlah pemain melalui modal ventura MDI Ventures.

Tanggapan BCA dan Telkom

Menurut Wakil Presiden Senior Perusahaan Komunikasi Korporat dan Hubungan Investor Ahmad Reza, hal tersebut sengaja dilakukan PT Telkom, mengingat besarnya potensi pasar blockchain dan mata uang kripto serta peluang untuk memanfaatkan kemampuan konektivitas grup perusahaan.

Sementara itu, Executive Vice President BCA, Hera F. Haryn menjelaskan bahwa BCA belum membahas investasi terkait selama rapat dewan berlangsung.

Menurut Hera, pihak BCA tengah membahas kolaborasi dengan banyak mitra bisnis dan telah menjalin kemitraan dengan banyak fintech serta platform e-commerce.

Di Indonesia, pihak pemerintah memang telah mendukung kegunaan aset mata uang kripto untuk diperdagangkan bersama komoditas berjangka sebagai opsi investasi, dan mendorong untuk mendirikan pertukaran yang berfokus pada kripto pada akhir tahun.

Baca juga: TikTok Larang Konten Promosi Layanan Keuangan dan Mata Uang Kripto

Kendati demikian, penggunaan aset mata uang kripto di Indonesia masih dilarang, mengingat Rupiah merupakan satu-satunya alat pembayaran yang sah di negara ini.

Untuk ketersediaannya, Binance telah memiliki investasi di salah satu bursa perdagangan cryptocurrency terbesar di Indonesia, yaitu Tokocrypto.

Tren di Asia Tenggara

Di luar wilayah Indonesia, sejumlah bank yang beroperasi di wilayah Asia Tenggara juga telah mempertimbangkan untuk membangun usaha kripto di negara mereka.

Salah satunya seperti DBS Group Holdings Ltd yang telah mengoperasikan DBS Digital Exchange, sebagai penyedia layanan dalam penawaran token keamanan dan perdagangan mata uang kripto.

Pada November lalu, bank tertua di Thailand, Siam Commercial Bank dikabarkan bakal mengakuisisi 51 persen saham Bitkub Online Co. senilai 17,85 miliar baht (sekitar Rp 7,6 triliun) untuk memperluas bisnis aset digitalnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com