KOMPAS.com - Twitter merupakan salah satu media sosial yang sering digunakan oleh orang-orang penting untuk berinteraksi dengan audiensnya, termasuk digunakan oleh presiden, politikus, CEO perusahaan teknologi dunia, dan lainnya.
Orang-orang penting di Twitter tersebut sudah memiliki akun Twitter terverifikasi (verified account) bercentang biru. Twitter disebutkan memiliki sistem khusus untuk melindungi akun orang-orang penting dari serangan pembajakan.
Namun, hal tersebut ternyata tak menjamin akun terverifikasi terbebas dari aksi peretasan. Misalnya, seperti yang terjadi pada akun Twitter milik Perdana Menteri India, Narendra Modi
Baca juga: 7 Orang India yang Jadi Bos Perusahaan Teknologi Dunia
Pada Minggu (12/12/2021) waktu India, akun Twitter Narendra Modi dengan handle @narendramodi dilaporkan dibajak, kemudian digunakan untuk menyebarkan informasi palsu atau hoaks soal Bitcoin.
Dari tangkapan gambar yang dibagikan oleh sejumlah netizen, hacker sempat nge-tweet dua kali menggunakan akun Twitter @narendramodi.
Isi dua tweet tersebut identik, yakni mengabarkan bahwa India telah mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.
"Pemerintah telah resmi membeli 500 BTC dan mendistribusikannya ke semua penduduk India," lanjut tweet @narendramodi saat dibajak.
— Darshil Nair (@Darshil_Nair) December 11, 2021
Masih dalam tweet yang sama, hacker turut menyertakan sebuah tautan yang mengarah ke situs web dengan URL india.official.blogspot.com untuk mendapatkan "hadiah Bitcoin".
Dari situ, hacker dilaporkan menggunakan akun Twitter perdana menteri India untuk mempromosikan Bitcoin dan, kemungkinan, untuk mencuri data bahkan menipu masyarakat India, yang tergiur dengan penawaran hadiah Bitcoin tersebut.
Baca juga: Cara Aktifkan Verifikasi 2 Langkah untuk Cegah Akun WhatsApp Dibajak
Terkait kejadian pembajakan ini, akun Twitter resmi kantor perdana menteri India dengan handle @PMOIndia mengakui bahwa akun @narendramodi sempat dibajak dalam waktu singkat.
The Twitter handle of PM @narendramodi was very briefly compromised. The matter was escalated to Twitter and the account has been immediately secured.
In the brief period that the account was compromised, any Tweet shared must be ignored.
— PMO India (@PMOIndia) December 11, 2021
Namun, pembajakan ini sudah ditangani oleh Twitter, dan akun @narendramodi dapat segera diamankan.
Pada Minggu (12/12/2021) waktu India, Modi dan timnya sudah mendapatkan kembali akses akun @narendramodi dan menghapus dua tweet yang diunggah oleh hacker.
Baca juga: Identitas Penemu Bitcoin Satoshi Nakamoto Akan Diungkap Pengadilan?
Pada Juli 2020 lalu, akun Twitter milik sejumlah orang-orang penting kompak menjadi target pembajakan untuk melancarkan aksi penipuan Bitcoin.
Akun yang berhasil dibajak yaitu milik Barack Obama, Joe Biden, Bill Gates, Kanye West, Elon Musk, hingga Jeff Bezos. Pembajakan tersebut diyakini merupakan serangan terkoordinasi.
Baca juga: Remaja-remaja di Balik Aksi Peretasan Akun Twitter Bill Gates, Obama, dkk
Sebab tweet yang diunggah oleh akun-akun tersebut memiliki modus yang sama, yakni mengatasnamakan aksi sosial di mana pengguna yang mengirimkan Bitcoin ke akun yang dicantumkan bakal mendapatkan dua kali lipat dati jumlah Bitcoin yang dikirimkan.
Sumber pembajakan tersebut tidak diketahui dengan pasti. Yang jelas, hacker menargetkan sejumlah akun orang-orang penting untuk mengelabui pengguna agar mengirim Bitcoin ke akun milik hacker, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Engadget, Senin (13/12/2021).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.