Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intel soal Metaverse: Teknologi Saat Ini Belum Mampu Mewujudkannya

Kompas.com - 17/12/2021, 14:05 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber The Verge

Selain hardware, Koduri secara optimis memperkirakan bahwa algoritma dan peningkatan software akan membantu meningkatkan daya komputasi yang dibutuhkan untuk mewujudkan metaverse.

Baca juga: Facebook Ingin Kembangkan Metaverse, Apa Itu?

Tiga fokus Intel untuk metaverse

Koduri mengatakan, Intel berkomitmen untuk mengembangkan internet masa depan (metaverse, misalnya) dengan memanfaatkan dan meningkatkan standar industri yang ada, serta menciptakan teknologi yang baru.

Untuk saat ini, menurut Koduri, Intel sudah mulai mengerjakan teknologi yang mampu mendukung metaverse, yakni dapat dikategorikan dalam tiga aspek.

Aspek pertama adalah Meta intelligence. Pada aspek ini, Intel berfokus mengembangkan model pemrograman terpadu dan alat pengembangan software dan library open-source untuk memungkinkan developer menyebarkan aplikasi kompleks dengan lebih mudah.

Aspek kedua adalah Meta Ops. Aspek ini menggambarkan infrastruktur yang menyediakan kemampuan komputasi kepada pengguna.

"Terakhir ada aspek Meta compute sebagai horsepower (tenaga kuda) yang diperlukan untuk memberi daya pada pengalaman metaverse ini," kata Koduri.

Baca juga: Intel Pamer Headset VR Tanpa Kabel

Koduri merinci, produk-produk Intel yang ada saat ini sudah bergerak menuju ke metaverse. Misalnya, dengan prosesor Intel core, Interl dapat mendukung pengalaman bermain game, menggunakan VR/AR, dan animasi realistis dalam film.

Di bidang cloud (komputasi awan) dan pusat data, Intel punya prosesor Intel Xeon yang didesain untuk mengoptimalkan latensi transaksi minimal dan throughput maksimum.

"Ada pula prosesor Intel Edge yang dapat diprogram di lapangan, dan solusi 5G menjembatani kesenjangan cloud-to-edge, yang akan sangat penting untuk kebutuhan komputasi metaverse yang terdistribusi dan masif," kata Koduri.

Di samping itu, pada 2022 mendatang, Intel juga memiliki arsitektur pengolah grafis (GPU) Ponte Vechhio yang merupakan turunan dari arsitektur grafis Xe.

Baca juga: Iris Xe, GPU Diskrit Pertama Intel untuk Desktop Resmi Meluncur

Prosesor ini ditujukan untuk pemakaian di data center untuk tugas-tugas terkait kecerdasan buatan (AI) dan high-performance computing (HPC).

Selain itu, karena keluarga Xe yang turut mencakup arsitektur GPU gaming, Ponte Vecchio dapat mempercepat komputasi dan visualisasi berkinerja tinggi, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Jumat (17/12/2021).

"Kami juga memiliki roadmap multigenerasi XPU berkinerja tinggi dari klien melalui edge ke cloud yang menggerakkan kami menuju komputasi zettascale (1 zettabyte= 8,7 triliun gigabyte) dalam lima tahun ke depan," kata Koduri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com