Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Kasus Peretasan yang Terjadi di Indonesia Sepanjang 2021

Kompas.com - 21/12/2021, 06:54 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Namun, pihak BIN sendiri sudah membantah laporan peretasan tersebut, dengan mengatakan bahwa server BIN dalam kondisi aman terkendali.

6. Situs Pusmanas milik BSSN (Oktober 2021)

Selain situs milik Sekretariat Kabinet RI, situs milik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) juga jadi korban peretasan hacker dengan teknik deface pada Oktober 2021.

Adapun situs milik BSSN yang berhasil dibobol hakcer adalah Pusat Malware Nasional (Pusmanas). Menurut BSSN, situs tersebut berisi data mengenai laporan atau informasi (repositori) malware.

Ketika itu, Pakar keamanan siber Pratama Persadha sebelumnya mengungkapkan, serangan terhadap situs BSSN tersebut diunggah akun Twitter dengan handle @son1x777.

Unggahan tersebut memperlihatkan situs Pusmanas BSSN yang sudah di-hack dengan teknik deface, di mana pada halaman muka situs menampilkan tulisan "Hacked by theMx0nday" (diretas oleh theMx0nday).

Selain itu, di halaman muka yang sama, hacker juga menuliskan bahwa aksi peretasan ini dilakukan untuk membalas pelaku yang diduga dari Indonesia yang telah meretas website negara Brasil.

Terkait insiden ini, BSSN angsung melakukan penanganan setelah situsnya mengalami serangan deface. Penanganan tersebut dilakukan oleh Computer Security Incident Response Team (CSIRT) BSSN.

7. Database Polri (November 2021)

Tangakapan layar memo dari peretas berisi pesan dan data yang diklaim berasal dari sistem database Polri yang dibobol.Twitter/@son1x666 Tangakapan layar memo dari peretas berisi pesan dan data yang diklaim berasal dari sistem database Polri yang dibobol.
Selang satu bulan tepatnya pada November 2021, hacker mengklaim telah membobol database milik Polri. Informasi ini diumbar melalui akun Twitter @son1x666 pada 17 November 2021.

Akun @son1x666 yang mengaku berasal dari Brasil ini adalah "hacker" yang sama yang sebelumnya melakukan aksi peretasan terhadap situs BSSN.

Dalam twitnya, hacker mengatakan ada 28.000 informasi pribadi dan log in yang dicuri. Dia juga mencatumkan tiga tautan berisi sampel data yang diduga berasal dari database Polri.

Baca juga: Hacker Klaim Bobol dan Bocorkan Data Milik Polri

Data tersebut berisi informasi sensitif berupa nama lengkap, tempat tanggal lahir, nomor registrasi pokok, alamat, golongan darah, satuan kerja, suku, alamat e-mail, alamat rumah, pangkat, hingga pelanggaran yang pernah dilakukan oleh anggota.

Ada pula data tentang rehab putusan, rehab putusan sidang, rehab keterangan, id propam, dan beberapa lainnya. Data ini bisa diakses dan diunduh secara bebas.

Terkait masalah ini, pihak Polri sendiri memastikan bahwa data hingga sistem keamanan jaringan internal Polri aman.

8. YouTube BNPB (Desember 2021)

Kanal YouTube BNPB diduga diretas. Nama akun berubah menjadi Ethereum 2.0YouTube/BNPB Kanal YouTube BNPB diduga diretas. Nama akun berubah menjadi Ethereum 2.0
Terakhir, akun YouTube milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga diretas. Insiden peretasan ini terjadi pada Kamis, (9/12/2021) lalu.

Saat di-hack, akun YouTube BNPB yang semula bernama "BNPB Indonesia" itu terpantau berubah nama menjadi "Ethereum 2.0".

Selain mengubah nama, hacker juga menggunakan akun YouTube BNPB untuk melakukan siaran langsung (live streaming) berjudul "Ethereum CEO: Ethereum Breakout! Ethereum News, ETH 2.0 RELEASE Date".

Baca juga: YouTube BNPB Diduga Diretas, Tayangkan Siaran Langsung Bahas Ethereum

Dalam deskripsi, terdapat sebuah tautan yang mengarah ke akun Twitter dengan handle @AltcoinDailyio. Belum diketahui apakah akun Twitter tersebutlah yang "meretas" akun BNPB Indonesia.

Pihak BNPB mengetahui peretasan ini dan dibantu pihak Google untuk memulihkan akun YouTube BNPB Indonesia. Saat ini, akun tersebut sudah kembali seperti semula dan sudah digunakan kembali oleh BNPB Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com