Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

kolom

Peluang Indosat Ooredoo Hutchison Pasca-merger

Kompas.com - 04/01/2022, 10:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Penggabungan (merger) PT Indosat Ooredoo dan PT Hutchison Tri Indonesia (3), efektif berlaku pada 4 Januari 2022 yang akan diumumkan saat awal perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia hari ini.

Nama perusahaan gabungan yang baru, PT Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) punya direktur utama Vikram Sinha, mantan Direktur PT Indosat Ooredoo dan komisaris utama Halim Alamsyah, Staf Ahli Menteri Keuangan.

Mantan Dirut Indosat, Ahmad Abdulaziz AA Al Neama dan mantan Dirut 3, Cliff Woo, Chiu Man jadi komisaris bersama antara lain Rudiantara, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Baca juga: Resmi, Indosat dan Tri Efektif Merger 4 Januari 2022

Dari Tri ada dua yang menjabat direktur IOH, yakni Moh Dani Buldansyah dan Lee Chi Hung. Sedangkan dari Indosat ada seorang lagi ex-Indosat, Irsyad Sahroni.

Proses merger ini sangat alot dan beberapa kali sempat tertunda, namun berbuah manis membuat besaran saham CK Hutchison dan Ooredoo South Asia sama, masing-masing 32,82 persen, selain 9,63 persen milik Perusahaan Pengelola Aset (PPA), PT Tiga Telekomunikasi Indonesia (TTI) sebesar 10,77 persen dan masyarakat 13,96 persen.

Merger, menurut keyakinan kedua perusahaan yang bergabung, memiliki manfaat strategis dengan skala yang lebih besar dan struktur biaya yang lebih efisien, spektrum frekuensi teragregat dan kapasitas, kecepatan dan layanan yang handal.

Kondisi ini membuat mereka siap melakukan investasi untuk layanan generasi kelima (5G) yang padat modal. Terjadi efisiensi di biaya modal untuk memperluas jangkauan.

Penggabungan infrastruktur memungkinkan mereka melakukan perluasan jangkauan dengan biaya modal lebih murah, memanfaatkan infrastruktur yang direlokasi, serta pengurangan duplikasi dalam penggunaan teknologi.

Indosat Ooredoo Hutchison berpeluang menambah jumlah pelanggan terutama terhadap calon pelanggan kalangan anak muda dan mahasiswa, sebab apa yang ditawarkan Hutchison Tri (3) yang murah meriah, akan tetap berlaku.

Baca juga: Eks Menkominfo Rudiantara Jadi Komisaris Indosat Ooredoo Hutchison

Apalagi jika IOH tetap mempertahankan tarif layanan lebih murah untuk kawasan timur yang mayoritas dikuasai Telkomsel yang tarif layanannya sedikit mahal.

Sebagai operator terbesar Telkomsel tidak akan tinggal diam, semua aksi IOH akan mereka tanggapi, begitu pun Telkomsel tidak akan terpaku pada peningkatan jumlah pelanggan.

Apalagi pada masa zero sum game, kenaikan jumlah pelanggan di satu operator akan mengurangi pelanggan di operator lain.

Masih ada, dari 272 juta penduduk Indonesia, sekitar 26,5 juta penduduk kawasan 3T (tertinggal, terdepan dan terluar), misalnya di sebagian Kalimantan, Papua dan Papua Barat serta Nusa Tenggara Timur yang belum merasakan layanan 4G.

Aplikasi streaming musik buatan Indosat Ooredoo, IMBeatsIndosat Ooredoo Aplikasi streaming musik buatan Indosat Ooredoo, IMBeats

Jumlah nomor ponsel aktif saat ini sudah lebih dari 354 juta yang digunakan 200 juta-an penduduk, dan merger bisa saja membuat menurunnya jumlah nomor aktif, karena pelanggan IOH akan mematikan salah satu nomor Indosat atau Tri.

Atau jumlah nomor ponsel aktif malah akan bertambah, karena masih terbukanya kawasan yang belum pernah terjamah layanan seluler.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com